Laporan Wartawan Tribun Medan, Dedy Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hotlin boru Sihombing menangis terisak-isak mendatangi Polsek Patumbak, Minggu (28/2/2016) setelah dianiaya suaminya, Rudianto.
Warga Jalan Pengilar Ujung, Kecamatan Medan Amplas ini, bercerita penganiayaan yang dilakukan suaminya itu karena tidak mau menuruti permintaan suaminya untuk pergi menghadiri acara pesta sanak saudara.
Alasan ibu satu anak ini karena ia tidak diberikan uang untuk datang ke acara tersebut.
"Jadi tadi aku disuruh suami untuk menghadari acara pesta keluarga. Tapi aku enggak mau, karena dia tidak kasih aku uang," terang Hotlin.
Sambung Hotlin, saat itulah tiba-tiba suaminya memukulinya hingga babak belur bahkan nyaris pingsan dengan gagang sapu.
"Pas aku minta uang untuk ke acara pesta itu aku langsung dipukulnya pakai gagang sapu, tak hanya itu, tanganku pun dibakarnya pakai api rokok," ungkapnya.
Nasib malang Hotlin bertambah. Setelah disiksa, anak mereka hendak dibawa oleh sang suami.
"Udah disiksanya aku. Aku minta kepada polisi untuk segera menangkap suamiku itu, karena dia akan bawa kabur anakku juga," tutur Hotlin.
Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Ferry Kusnadi, menerangkan akan segera menyelidiki kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tersebut.
"Laporan korban sudah kami terima ini. Sekarang kasus ini sedang diselidiki," kata Fery. (*)