News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gerhana Matahari

Ada Barongsai, Kesenian Tradisional hingga Pesta Kuliner di Candi Muaro Jambi

Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Candi Muaro Jambi, beralamat di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Menyambut fenomena gerhana matahari yang akan berlangsung 9 maret 2016 mendatang, serangkaian kegiatan mulai dipersiapkan oleh pemerintah Provinsi Jambi.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Jambi, kawasan Candi Muaro Jambi merupakan salah satu lokasi yang dipersiapkan untuk menyaksikan langsung fenomena Gerhana Matahari.

Di kawasan Candi Muaro Jambi, kegiatan akan di mulai sejak pukul 05.00 Wib pagi hari pada tanggal 9 Maret.

Selain bisa menyaksikan fenomena alam yang langka ini, warga yang hadir akan disuguhkan dengan serentetan kegiatan.

Diantaranya, lomba melukis bagi siswa Sekolah Dasar, pentas tradisi dan makanan khas dari kabupaten Muaro Jambi.

Di lokasi ini warga juga bisa menikmati keindahan panorama kawasan candi Muaro Jambi serta hiburan barongsai dan serentetan kegiatan lain.

"Ada barongsai juga," kata Edi Erizon, Kepala Dinas Budpar Provinsi Jambi.

Disamping serentetan kegiatan hiburan dan kesenian, kegiatan ini juga akan dihadiri pihak Dekranas Pusat dan perwakilan kementrian Budaya dan Pariwisata.

"Juga diundang  peneliti dari sejumlah universitas untuk melakukan penelitian artefak di candi Muaro Jambi,"katanya.

"Kita juga mengundang ahli untuk memberi pencerahan seputar gerhana matahari, termasuk dari BMKG,"sambung Edi.

Selain di kawasan Candi Muaro Jambi, serentetan kegiatan juga akan di gelar di kabupaten Sarolangun yang menjadi lokasi yang akan dilalui Gerhana Matahari Total (GMT).

Ditambahkan Dendi Denmark, di Kabupaten Sarolangun juga akan digelar wisata Gerhana Matahari mulai dari tanggal 6-9 maret berpusat di kawasan jembatan Beatrix.

Namun, puncak kegiatan akan berlangsung sejak Subuh di masjid agung Kabupaten Sarolangun diawali dengan Sholat Subuh dan dilanjutkan dengan Sholat Gerhana.

"Kegiatan ini kita harapkan bisa memunculkan nilai ekonomis di masyarakat, ada transaksi jual beli yang bisa menambah penghasilan warga melalui jajanan dan makanan tradisional," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini