Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polisi dan Pemerintah Kota Bandung menyelidiki ambruknya tembok pembatas rusunami Grand Asia Afrika, Jumat (11/3/2016).
Ambruknya tembok pembatas sekitar pukul 13.00 WIB menimpa seorang bocah berusia 11 tahun bernama Dika. Ia sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
"Kami akan mencari tahu dulu siapa yang membangun benteng ini," ujar Kapolsek Lengkong, Kompol Jaya Hardianto, kepada wartawan di lokasi kejadian.
Jaya menduga ambruknya tembok diduga akibat tak kuat menahan air hujan. Tak menutup kemungkinan kualitas bangunan buruk menjadi penyebab ambruknya tembok.
"Itu perlu diselidiki dan harus dilihat faktanya nanti seperti apa. Apakah rangka besinya tipis atau faktor lainnya," sambung Jaya.
Hal senada dikatakan Kepala Seksi Pengusutan dan Penertiban Bangunan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung, Andri Nurdin.
Ia mengatakan, meski berbahan beton, dinding itu diduga tak kuat menahan air. Menyusul hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak siang. "Temboknya tipis. Jadi air kemungkinan merembas," ujar Andri.
Selain itu, terdapat saluran air di balik dinding yang ambruk tersebut. Diduga saluran air itu juga menjadi pemicu dinding ambruk lantaran tak kuat menampung air.