News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

JS Badudu Sempat Berharap Badan Bahasa Indonesia Melanjutkan Perjuangannya

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suara drum mengantarkan jenazah Jusuf Sjarief Badudu menuju pusara Taman Makam Pahlawan Cikutra, Jalan Pahlawan, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/3/2016) sekitar pukul 11.00 WIB. Satu peleton anggota TNI berbaret coklat pun mengawal jenazah pakar Bahasa Indonesia dan Guru Besar Universitas Padjajaran tersebut.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG  -  Sebagai pakar Bahasa Indonesia dan Guru Besar Universitas Padjajaran, Jusuf Sjarif Badudu, menginginkan masyarakat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Berbagai upaya pun dilakukan JS Badudu untuk mengembangkan Bahasa Indonesia hingga akhir hayatnya.

Anak keenam JS Badudu, Rizal I Badudu, mengatakan, Almarhum berharap Badan Bahasa Indonesia dapat meneruskan perjuangan JS Badudu.

Badan Bahasa Indonesia juga harus terus mengembangkan Bahasa Indonesia termasuk mengedukasikan masyarakat agar bebahasa Indonesia dengan baik dan benar.

"Sebetulnya dari keluarga merindukan pusat bahasa atau sekarang disebut sebagai badan Bahasa Indonesia itu melanjutkan perjuangan beliau dalam mempertahankan Bahasa Indonesia ini dari serbuan yang begitu masif dari perusakan yang begitu banyak dilakukan kita sendiri," ujar Rizal di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Jalan Pahlawan, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/3/2016).

Rizal mengatakan, Almarhum menilai Badan Bahasa Indonesia masih belum menjalankan perjuangan yang telah dilakukan hingga akhir hayatnya. Menurutnya, badan tersebut masih harus bekerja keras lagi agar bangsa Indonesia mencintai bahasanya sendiri.

"Kami yakin mereka sudah melakukannya tetapi mungkin perlu usaha lagi. Bangsa Indonesia ini harus lebih mencintai Bahasa Indonesia karena dengan itu bisa mempersatukan negeri dan rakyat," ujar Rizal.

JS Badudu telah mendedikasikan dirinya selama delapan tahun menjadi guru SD, empat tahun guru SMP, 10 tahun guru SMA, dan 42 tahun menjadi dosen di Unpad dan UPI Bandung. Ia menginjak usia pensiun pada 1991, namun setelah itu masih aktif mengajar dan menulis sampai awal 2000. Ia adalah orang pertama yang mendapat gelar Guru Besar dari fakultas Sastra Unpad pada 1985 dalam usia 59 tahun.

Almarhum meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Sabtu (12/3/2016) sekitar pukul 22.10 WIB. JS Badudu yang berusia 89 tahun itu meninggal karena sakit dan meninggalkan sembilan anak.

JS Badudu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Jalan Pahlawan, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/3/2016) sekitar pukul 11.00 WIB. Almarhum dimakamkan secara militer setelah mendapatkan penghormatan terakhir dan disalatkan di Masjid Al Jihad, Universitas Padjadjaran. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini