"Sepanjang 2016 ini kami belum menerima anggaran operasional. Kami tidak tahu alasannya apa. Bahkan, ketika ada kejadian dan akan bertugas, kami harus urunan uang membeli bensin," ujar Komandan Peleton Pemadam Kebakaran Klungkung, I Ketut Astawa.
Kasta hanya bisa mendengar bawahannya itu mengeluh.
Satu-satunya armada pemadam kebakaran yang memiliki bensi diisi oleh BPBD Bali, ketika membantu memadamkan api di Pasar Badung beberapa waktu lalu.
“Satu-satunya armada kami yang berisi bensin saat dicek Pak Wakil Bupati itu merupakan pemberian BPBD Provinsi Bali saat kami bertugas membantu memadamkan api di Pasar Badung," ujar Astawa.
Ada 28 petugas pemadam kebaran di Klungkung yang terbagi ke dalam tiga regu, 24 di antaranya pegawai kontrak bergaji Rp 1,2 juta per bulan.
"Saya kasihan melihat petugas saya, mereka yang pegawai kontrak sampai urunan membeli bensin mobil damkar," jelas Astawa.
"Tapi, saya salut dengan rekan-rekan petugas damkar. Selama ini semangat bekerja demi panggilan tugas dan menyangkut masalah kemanusiaan," ia menambahkan.
Pemadam Kebakaran Kabupaten Klungkung memiliki tujuh armada, empat di antaranya berfungsi sebagai armada fighter.
Satu mobil tangki untuk suplai, satu unit komando jelajah sebagai penggerak penyuplai, satu unit untuk membantu peralatan, dan satu unit tangki dalam kondisi rusak di pengisapan.