Laporan wartawan Tribun Jambi, Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Gubernur Jambi, Zumi Zola menyebut dampak kerugian akibat kabut asap di provinsi Jambi tahun 2015 terbilang besar.
Hanya dalam kurun waktu tiga bulan, kerugian materi yang ditimbulkan mencapai Rp 12 triliun.
"Kerugian Jambi akibat kabut asap pada tahun 2015 mencapai Rp12 triliun selama sekitar 3 bulan, dan tentu pertumbuhan perekonomian kami melambat akibat Karhutla ini," ujarnya, Rabu (23/3/2016).
Terkait penanganan Karhutla, Zola telah bertemu dengan investor asal Taiwan LISHU Biochemical Technology.
Dalam kesempatan itu, LISHU Biochemical Technology menawarkan kerjasama pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi dengan mengunakan produk mereka.
Zola berharap pihak LISHU bisa datang ke Jambi untuk memperagakan cara dan teknis penggunaan produk dari perusahaan mereka yang digunakan untuk memadamkan Karhutla.
Selain itu juga memberikan pelatihan kepada Satgas pencegahan Karhutla di Jambi, termasuk semua instansi terkait dari Pemprov setempat.
Gubernur muda ini juga berharap produk LISHU bisa memadamkan kebakaran di lahan gambut, sebab pemadaman di lahan gambut jauh lebih sulit dibandingkan lahan mineral.
Kebakaran hutan dan lahan di Jambi kata Zola merupakan permasalahan yang sangat serius.
Sebab itu pihaknya selalu mengupayakan pencegahan dan pengendalian Karhutla baik melalui bantuan pemerintah pusat, koordinasi dengan Forkopimda Jambi, maupun sinergi dengan pemerintah kabupaten/ kota.
"Tadi malam pun saya mengikuti rapat dengan Menteri Koordinator Perekonomian dan beberapa orang Menteri membahas pencegahan dan pengendalian Karhutla ini," katanya.
Zola mengatakan bahwa Provinsi Jambi sangat terbuka untuk melakukan apa yang bisa dikerjasamakan dengan LISHU.(*)