Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Hampir semua pengendara yang melintas di Simpang Tugu Kujang, Kota Bogor, Sabtu (2/4/2016) menggerutu dan emosi.
Uji coba sistem satu arah hari kedua di Simpang Tugu Kujang membuat kendaraan menumpuk, akibatnya petugas gabungan harus bekerja esktra, tak terkecuali belasan anggota Pramuka dari sejumlah sekolah menengah di Kota Bogor.
Mereka berjaga membantu polisi mengatur lalu lintas. Bahkan, waktu tugas mereka pun sama dengan anggota polisi.
Selama 24 jam, anggota Pramuka ini berjaga silih berganti di sejumlah titik di jalur yang telah diberlakukan sistem satu arah.
Seorang anggota Pramuka, Muhamad Iqbal, mengatakan jadwal berjaga mereka dibagi menjadi tiga shift.
"Shift pertama mulai pukul 00.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB, terus berganti pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Shift terakhir mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB," kata Iqbal yang ditemui TribunnewsBogor.com sedang istirahat.
Sekali mendapat giliran, ada sekitar 10 sampai 15 anggota Pramuka. Setiap anggota berjaga mengatur lalu lintas selama sekitar dua jam, lalu bergantian dengan anggota lainnya.
"Kita jaga sampai uji coba berakhir. Selain di Tugu Kujang, ada lagi yang ditempatkan di Jalan Otista, depan pintu utama Kebun Raya Bogor, Pasar Bogor, BTM, SMAN 1 sama depan Regina Pacis," kata dia.
Selama bertugas, banyak pengalaman seru yang mereka dapatkan, di antaranya banyak pengendara motor dan mobil yang marah-marah kepadanya selama mengatur lalu lintas.
"Yang marah-marah banyak karena mereka banyak yang enggak tahu. Pernah juga hampir ketabrak karena banyak yang enggak tahu jalurnya," kenang dia.
Sejauh ini, ia tidak mendapatkan bayaran sepeser pun selama membantu lalu lintas. Iqbal mengaku ikhlas dan memang hanya ingin mencari pengalaman saja bertugas di jalan raya.
"Ya enggak kenapa-kenapa, yang penting dapat pengalaman saja," kata dia.