TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Memasuki hari kedua Ujian Nasional (UN) 2016, Selasa (5/4/2016), soal mata pelajaran rupanya tak hanya jadi momok buat siswa reguler, tapi juga bagi sebagian siswa berkebutuhan khusus.
Seperti yang dialami siswa SMA Luar Biasa (LB) Dharma Wanita Persatuan di Jalan Dharma Praja Banjarmasin.
Sebanyak 8 murid tunarungu dan tunawicara mengikuti UN 2016 di SLB tersebut.
Menurut Istiqomah, pengawas UN di SMA LB Dharma Wanita Persatuan, banyak siswa yang kesulitan memahami soal Bahasa Indonesia.
Soal Bahasa Indonesia rupanya dianggap jauh lebih sulit dibanding soal mata pelajaran Matematika yang diujikan di hari ini.
"Kemarin waktu ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, banyak siswa yang bertanya. Mereka bilang sulit memahami soal, karena soalnya panjang-panjang, kalimatnya berkelok-kelok," katanya.
Istiqamah yang juga guru mata Pelajaran Agama di sekolah itu juga menambahkan, hal itu wajar karena kebanyakan murid yang mengalami tunarungu memiliki kemampuan terbatas terhadap kosakata.
"Mereka memang minim kosakata. Kita sendiri selalu mendampingi dan membantu anak kalau ada kesulitan. Tapi secara umum dua hari pelaksanaan UN, bisa dikatakan lancar," ujarnya. (Rahmadhani)