TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sebanyak 1.500 siswa SDN DR Sutomo V, VI, VII dan VII bertempat di Jl Trunojoyo 84 Surabaya, mengikuti kegiatan pendidikan sarapan sehat yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia bekerjasama dengan PT Indofood, Sabtu (9/4/2016) pukul 07.00 WIB.
Aya (12), siswa kelas VI SDN DR Sutomo V mengatakan dirinya senang mendapatkan sarapan gratis berupa mi goreng lengkap dengan sayur sawi dan telur rebus yang disediakan oleh PT Indofood.
"Saya suka mi goreng dan biasa sarapan di rumah dengan mi goreng," katanya.
Kegiatan ini merupakan rangkaian acara Pekan Sarapan Nasional (PESAN) yang berlangsung mulai tanggal 17 Maret hingga 30 April 2016.
Kegiatan serupa juga diadakan di 10 kabupaten dan kota di Pulau Jawa, di antaranya Yogyakarta, Semarang, Banyumas, Bantul, Surabaya, Sidoarjo, Malang dan Sleman.
Mengajarkan anak untuk membiasakan memulai kegiatan dengan sarapan pagi ini, juga difasilitasi oleh 90 mahasiswa dan dosen Teknik Pangan dan gizi dari Universitas Airlangga Surabaya, yang memandu para siswa SD untuk menyerukan yel-yel sarapan sehat.
Diawali dengan berbaris mencuci tangan bersama, para siswa lalu diarahkan ke kelas masing-masing.
Kemudian mereka diajarkan menirukan yel-yel sarapan sehat, yang merupakan cara alternatif agar anak lebih mudah menghafalkan pentingnya sarapan di pagi hari.
Prof Dr Hardinsyah MS, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia mengatakan, hal ini penting karena sarapan sehat sebelum jam 09.00 WIB memenuhi 15 hingga 30 persen kebutuhan gizi.
Manfaat sarapan terutama bagi siswa antara lain menjaga agar tubuh tetap sehat dan kuat, meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, meningkatkan prestasi belajar, mencegah jajan sembarangan, dan melatih disiplin dan kebersamaan.
"Anak yang sarapan di pagi hari, cenderung lebih disiplin dalam segala hal. Karena lebih cepat berkonsentrasi," imbuhnya.
Selain sarapan bersama, diberikan juga komik bergambar yang menceritakan seorang anak yang pingsan, karena tidak sarapan.
Hal tersebut juga merupakan salah satu cara agar pesan yang disampaikan dapat cepat dicerna oleh anak-anak.
Dr Hardinsyah berharap cita-cita hidup sehat dapat dilaksanakan dalam arti pola makanan dan minuman yang sehat. Karena hal tersebut juga mempercepat program pemerintah.
Menurutnya, sarapan yang baik yang pertama adalah tepat waktu, karena sarapan tidak bisa ditunda. Karena apabila sarapan diatas jam 09.00 WIB akan meningkatkan daya turun otak.
Kedua, yaitu jenis, sarapan harus beragam, dengan mengonsumsi karbohidrat, protein, vitamin, dan air.
"Disamping susu ada air putih," ujarnya.
Yang ketiga, yaitu jumlah, minimal seperempat kebutuhan harian.
Keempat, Jadwal, yang berarti tidak menunda sarapan.
Kelima, jurus mengolah, jangan menggunakan minyak jelantah, karena berpotensi kanker, dan jangan digoreng berkali-kali, dan jangan terlalu empuk karena akan habis vitaminnya.
Yang terakhir yaitu jurus makan, meskipun sudah bagus bergizi di pagi hari, cara makan yang tidak benar, terutama tidak minum, akan membuat kepala menjadi pusing.