News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hina Lambang Negara, Sahat Diciduk Polisi

Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sahat diamankan polisi karena dianggap menghina lambang negara

Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sahat S Gurning, pria yang tinggal di Desa Tangga Batu, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) diciduk petugas Intel Polres Tobasa menghina lambang negara Indonesia, yakni garuda pancasila.

Dalam akun facebooknya, Sahat mengupload sebuah foto yang menampilkan dirinya tengah menendang lambang burung garuda.

Foto tersebut diunggah pada 12 Januari 2014 silam, dan dibagikan sejumlah pengguna facebook.

Pada foto tersebut, Sahat yang tengah menendang lambang burung garuda menambahkan caption yang memancing kemarahan netizen.

Adapun isi tulisan tersebut yakni, 'PANCASILA' itu hanya ' LAMBANG ' Negara Mimpi yang benar adalah

PANCAGILA

1. Keuangan Yang Maha Kuasa,
2. Korupsi Yang Adil Dan Merata                                                                                                                           3. Persatuan Mafia Hukum Indonesia                                                                                                                  4. Kekuasaan Yang Dipimpin Oleh Nafsu Kebejatan Dalam Persekongkolan dan Kepurak-Purakan    5. Kenyamanan Sosial Bagi Seluruh Keluarga Pejabat dan Wakil Rakyat.

Belum diketahui maksud dan tujuan Sahat sehingga nekat melakukan hal itu. Selain mengunggah foto, ia juga membuat semboyan " BERBEDA- BEDA SAMA RAKUS ".

Di akun facebook Sahat, sejumlah netizen yang geram lantas memberikan komentar-komentar pedas.

Seperti halnya akun milik Bagas Sang Masinis. Bagas mengatakan, "terlalu mencari sensasi".

Adapula Mochammad Yoga.

Ia memberi komentar, "punya otak? Pernah disekolahin? Masih ada aja orang goblok di dunia ini. Lalu Rilvan Adriano. Kali ini, komentar Rilvan cukup memprovokasi.

"Kalau orang itu tertangkap, potong saja kakinya. Orang gila yang tidak tau terimakasih sama para pejuang kita. Itu sangat melecehkan negara Indonesia kita,".

Kapolres Toba Samosir, Ajun Komisaris Besar Jidin Siagian ketika dikonfirmasi mengaku masih memeriksa Sahat.

Kata Jidin, pihaknya masih mendalami apa motif Sahat melakukan tindakan bodoh tersebut.

"Masih diproses pak," katanya singkat lewat selular.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini