Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Samsuri tinggal di sebuah bangunan sederhana di Jalan Albina, Kecamatan Tanjung Redeb yang terbuat dari papan.
Bangunan yang dibangun seadanya dengan lantai tanah dan dinding yang berlubang karena susunan dinding papan yang tak rapat.
Tak ada perabot berharga di rumah ini.
Pria asal Kota Madiun, Jawa Timur ini hanya punya setumpuk pakaian kumal yang disimpan di ambalan dinding.
Tidak ada peralatan memasak, apalagi alat elektronik yang menjadi hiburan di usia senja dan hidup sebatang
kara.
Samsuri yang kini berusia 70 tahun lebih, tinggal di sepetak tanah, entah milik siapa.
Bangunan tak layak huni yang dianggap sebagai rumahnya itu berdiri dikelilingi komplek perumahan mewah di Jalan
Ashowah dan hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumah pribadi bupati.
"Saya sudah empat tahun tinggal di sini," ujarnya kepada Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network).
Samsuri yang tak punya keluarga ini juga kerap sakit-sakitan dan hidup dari belas kasihan tetangganya bernama Sinta.
Setiap hari Sinta menyediakan makan, meski Sinta sendiri hidup dalam keprihatinan.
Meski banyak warga menengah ke atas yang tinggal di komplek itu, hanya sedikit yang memberikan perhatian pada Samsuri yang sudah 50 tahun menetap di Kabupaten Berau.
Samsuri pernah memiliki sebidang tanah dan rumah di Jalan Durian, kawasan yang strategis.
Namun menurut penuturan Samsuri, rumah yang dibangun dari hasil kerja kerasnya di masa muda itu habis terbakar.