Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Anggota DPD RI, Gede Pasek Suardika angkat bicara soal bentrok antar Napi di Lapas Kelas II A Kerobokan Denpasar, Bali, Kamis (21/4/2016) malam.
Senator asal Bali itu menyatakan, sangat menyesalkan kejadian tersebut.
Ia menilai, jika tampak sekali jajaran Kejaksaan dan Kepolisian tidak punya sense of crisis terhadap potensi konflik.
"Bukankah pemicunya dulu juga hal yang sejenis? Seharusnya petugas keamanan bisa mengantisipasinya karena pengalaman yang dulu. Khususnya kejaksaan yang sudah dua kali ini melakukan sikap yang tidak antisipatif," ujarnya, Jumat (22/4/2016).
Menurut Pasek, dalam hal ini yang dirugikan semua pihak, termasuk citra keamanan Bali.
Dan untuk Kejaksaan, sambung dia, bahwa jangan melakukan penegakan hukum adminsitratif saja. Dan selanjutnya, tanpa mengenali potensi konflik yang mungkin muncul.
"Sekali lagi itu akibat kurang pekanya aparat penegak hukum. Mereka harus bertanggung jawab. Lapas hanya jadi korban saja dalam hal ini," pungkasnya.
Diberitakan, lapas Kelas II A Kerobokan kembali bentrok. Bentrok terjadi di dalam lapas dengan adanya lemparan batu.
Diduga bentrokan ini dipicu masalah pelimpahan tersangka bentrok ormas sebelumnya.
Bentrok terjadi di blok H dan blok B. Hingga saat ini suasana di luar lapas masih nampak tegang.
Sekitar 500an aparat gabungan dari personel Polres Badung, Polresta Denpasar, Polda Bali dan TNI setta BPBD kota Denpasar terjun untuk melakukan pengamanan.(*)