Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Menggunakan baju berwarna abu-abu, dengan jilbab berwarna hitam bermotif warna warni, BR (21) datang ke Polresta Palembang bersama orang tua, dan pamannya.
BR yang tercatat sebagai warga Jambi dan tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas di Palembang ini, datang memenuhi panggilan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk melengkapi berkas penyidikan atas laporan pemerkosaan yang dilakukan oleh Dasrial (55) terhadap korban BR, Jumat (29/4/2016).
Menurut BR, peristiwa itu bermula ketika ia tengah berjibaku menyelesaikan skripsinya, dimana istri Dasrial yang bernama Eliza menjadi dosen pembimbing skripsi dari BR.
BR menceritakan, karena skripsi yang dikerjakannya cukup rumit, membuat BR akhirnya sering berkunjung untuk menyelesaikan skripsinya ke kediaman Eliza.
Disanalah RB akhirnya bertemu dan berkenalan dengan Dasrial.
Singkat cerita, karena sering mengunjungi kediaman Eliza, membuat hubungan diantara mereka semakin dekat.
Bahkan, menurut keterangan BR, ia sudah diangkat sebagai anak sendiri oleh kedua pasangan yang belum di karunia buah hati ini.
"Ibu itu rumahnya di Indralaya, tapi karena pak Dasrial dosen di UIGM (Universitas Indo Global Mandiri) ia ngekos di Palembang. Saya sering main kerumah mereka, kadang kami jalan-jalan bareng, pokoknya kami sudah dekat pak, dan sudah dianggap anak sendiri oleh mereka. Para tetangga mereka juga sudah tahu dengan saya, setahu mereka, saya ini keponakan mereka. Skripsi saya ini sudah lama, sudah saya kerjakan dari puasa tahun kemarin," ujarnya saat memberikan keterangan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang.
Selama sekitar enam bulan kenal dengan keluarga, membuat BR mengaku tak segan untuk bercengkrama dengan mereka.
Bahkan, jika sering berkunjung ke Palembang, mereka kerap kali menginap di kosan Dasrial bersama Eliza.
"Kosan pak Dasrial di Palembang itu satu ruangan, ukurannya sekitar 4x6 meter. Saya sering tidur disana, namun selalu bertiga. Pak Dasrial, ibu Eliza, dan saya," katanya.
BR menceritakan, kejadian kelam yang dialaminya itu terjadi bermula saat ia tengah mudik ke kampung halamannya di Jambi.
Saat tengah berkumpul dengan keluarganya, BR menerima telpon dari Dasrial. Saat itu Dasrial mengatakan, jika ia sudah menemukan sample penelitian yang dibutuhkan oleh RB.