TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gara-gara uang makan bulanan harimau digelapkan sehingga mengurangi jatahnya, harimau di Kebun Binatang Gembira Loka mengalami stres sehingga kurus dan agresif.
Kepala Bagian Humas Kebun Binatang Gembira Loka, Khrisyanto Agung, menjelaskan, setiap Rabu dan Minggu, lima harimau di Gembira Loka diberi makan.
Menunya mulai dari daging ayam, daging kambing, sampai daging sapi.
"Untuk makan itu 17 kilogram, tetapi ternyata dipangkas hanya menjadi 5 kilogram," ucapnya, Jumat (29/4/2016).
Penggelapan jatah uang makan harimau ini telah terjadi sejak April 2015 sampai Februari 2016.
Agung menyampaikan, pihaknya sudah melakukan penanganan, yaitu dengan memberikan makanan tambahan melebihi biasanya serta vitamin sehingga kondisi harimau normal kembali.
Terkait adanya penggelapan uang makan harimau tersebut, pihak Gembira Loka telah melapor ke polisi.
Bahkan, pelaku juga telah diamankan oleh kepolisian.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kotagede Iptu Edy Subhekti mengatakan, awalnya pawang harimau Gembira Loka melihat kejanggalan.
Daging yang diberikan sedikit sehingga kondisi harimau semakin kurus dan selalu lapar.
Pihak Gembira Loka lantas melapor ke polisi.
"Dari laporan itu, kami lakukan penyelidikan, dan berhasil mengamankan pelakunya, berinisial SAG," ujarnya.
Dia mengungkapkan, penggelapan sudah dilakukan sejak tahun lalu sekitar bulan April 2015 sampai Februari 2016.
Bahkan, dari hasil menggelapkan uang makan harimau, pelaku mengantongi uang sampai Rp 90 juta.
"Uang itu oleh pelaku digunakan untuk kredit mobil dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," katanya.(Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)