Yang kabarnya juga dalam surat panggilan oleh Polsek Kuta Utara pernah disobeknya.
"Nah itu dia, pelaku membawa pisau, menyerang polisi hingga anggota kami meninggal. Tadi juga kami sempat memberikan tembakan peringatan."
"Pelaku yang membawa pisau itu menusuk anggota kami di beberapa bagian tubuh. Karena tembakan peringatan tidak dihiraukan, maka kami tembak dengan peluru tajam," tukasnya.
Delapan tikaman tewaskan polisi
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi mengatakan ditemukan beberapa luka dari senjata tajam di beberapa tubuh anggota Polisi AA Putu Sudi yang meninggal ditikam Amokrane Sebet.
"Dalam hasil pemeriksaan luar terdapat luka tusuk di bagian pipi kanan, di dada juga ditemukan dua luka tusuk," terangnya di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
Luka tusuk juga ditemukan di paha kiri jenazah Sudi.
Selain itu pula, terdapat luka tangkis dari senjata tajam di tangan dan siku bagian kiri dan kanan.
Namun, pihaknya belum bisa mengetahui penyebab kematian karena belum melakukan autopsi.
"Autopsi masih menunggu izin dari pihak penyidik" ujarnya.
Sedangkan untuk jenazah Amokrane hingga kini belum dilakukan pemeriksaan luar karena belum mendapatkan izin Polsek Kuta Utara.
Penangkapan Amokrane berujung maut
Sebelumnya, polisi sudah berupaya melakukan penangkapan tanpa adanya perlawanan oleh Amok.
Namun, Amok yang sudah dimediasi malah mengamuk dan menyerang beberapa anggota yang berjaga di luar.