Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Upaya menangkap Roymardo, pembunuh dosen, di kamar mandi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara tidak mudah.
Sebab, polisi diadang ribuan mahasiswa yang meminta pembunuh dosen FKIP, Nur Ain Lubis (63), diserahkan kepada mereka.
Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, turun ke UMSU mengarahkan personel Polresta Medan. Kedatangannya diikuti beberapa personel Sabhara.
Tiba di Fakultas Ekonomi, Mardiaz langsung masuk ke kamar mandi, lokasi diamankannya Roymardo. Ia membuka pintu kamar mandi dan melihat pelaku.
Tak lama kemudian, seorang mahasiswa berambut gondrong meminta Mardiaz agar tidak mengevakuasi pelaku. Nada suara Mardiaz langsung meninggi mendengar permintaan itu.
Kepada mahasiswa yang bergerombol, Mardiaz menjelaskan bahwa Roymardo telah melakukan tindakan kriminal sehingga polisi berwenang masuk ke lingkungan kampus.
"Ini bukan ranah kalian lagi! Di sini ada tindakan kriminal murni, sudah ada penganiayaan di sini. Jadi, kami berwenang masuk ke dalam kampus," nada suara Mardiaz meninggi, Senin (2/5/2016).
Setelah Mardiaz keluar dari kamar mandi, puluhan polisi yang berada di lokasi langsung berupaya membawa Roymando ke Polresta Medan.
Ribuan mahasiswa UMSU mengadang petugas kepolisian di dalam kampus. Aksi saling dorong mahasiswa dan petugas Sabhara Polresta Medan pun tak terhindarkan.
Tribun Medan yang mengikuti personel kepolisian melihat Kanit Reskrim Polsek Medan Timur Iptu Ucok Rambe berada di dalam kamar mandi, bersama Roymando.
Sedangkan, Kapolsek Medan Timur Kompol Malau berada di depan pintu kamar mandi. Ia bersama belasan personel Polsek Medan Timur lainnya berjaga di depan kamar mandi.
Setelah kekuatan personel Sabhara Polresta Medan bertambah, Ucok didampingi belasan personel lainnya keluar dari kamar mandi.
Roymando terlihat tidak mengenakan pakaian, dan menggunakan helm merah. Ia dibawa keluar dari lingkungan UMSU dengan pengawalan ketat.
Ratusan mahasiswa yang menunggu di luar langsung menyerang polisi yang membawa Roymando. Alhasil, kericuhan memanas. Ribuan mahasiswa melempar polisi dengan botol air mineral dan benda lainnya.
Kaca di berberapa ruang Fakultas Ekonomi pecah berantakan. Bahkan, pagar taman di seputaran Fakultas Ekonomi tumbang. Mahasiswa meminta polisi keluar dari lingkungan kampus.
"Ini kampus kami, polisi keluar, polisi keluar. Kawan-kawan jangan izinkan polisi masuk kampus. Keluar polisi sekarang juga," teriak mahasiswa dari atas meja.