TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Kecelakaan laut terjadi saat wisatawan terseret ombak Samudera Hindia ketika bermain di Pantai Kedung Tumpang Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Kamis (5/5/2016) pukul 11.00 WIB.
Hingga saat ini tim SAR gabungan dari BPBD Tulungagung, anggota Polsek Pucanglaban, Koramil 0807/19 Pucanglaban dan masyarakat dipimpin AKP Reta Diana (Kapolsek Pucanglaban) dan Kapten Inf Dwi Hari Santoso (Danramil 19 Pucanglaban), diikuti 30 orang anggota serta masyarakat masih melakukan pencarian korban.
Berikut kronologis kecelakaan berdasarkan keterangan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Pukul 11.00 WIB rombongan sebanyak 8 orang pemuda asal Jawa Tengah sedang rekreasi di Pantai Kedung Tumpang alamat Desa/Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung.
Sesampainya di lokasi mereka berpencar sedangkan empat orang Joko Budianto, Imam Wahyudi, Aris dan Imam melakukan foto selfie di bawah dekat air laut, kemudian datang lah ombak besar dan menyeret korban ke laut.
Pukul 11.10 WIB, Joko Budianto dan Imam Wahyudi berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang menepi ke karang tepi laut. Sedangkan temannya Aris dan Imam hanyut terbawa air laut.
Pukul 14.00 WIB anggota BPBD Tulungagung, Polsek Pucanglaban dan masyarakat melakukan pencarian korban di pesisir Pantai Kedung Tumpang. Pencarian hingga malam hari belum menemukan korban.
Akibat peristiwa ini Joko Budianto (25), warga Desa Jamus Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Provinsi Jateng mengalami luka lecet pada bagian kepala, tangan dan kaki.
Rekannya, Imam Wahyudi (24) beralamat Desa Ringin Jajar, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Provinsi Jateng mengalami luka lecet pada bagian kepala, tangan dan kaki.
Sedangkan Aris (25) beralamat Desa Sembungharjo Kec/Kabuaten Semarang, Provinsi Jateng belum ditemukan, diperkirakan meninggal dunia.
Nasib serupa juga dialami Imam (25) warga Desa Jamus Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Provinsi Jateng belum diketemukan, diperkirakan meninggal dunia.
"Kerugian materil 4 buah handphone hilang diperkirakan kerugian ditaksir mencapai Rp 4 juta," kata Sutopo.
Sutopo mengatakan dua korban yang selamat kini tengah dirawat di Puskesmas Pucanglaban.
Saat ini pencarian dilanjutkan dengan menyusuri pantai dan mengerahkan perahu di daerah sekitar lokasi kecelakaan.
Sutopo mengingatkan kepada masyarakat yang sedang berwisata di pantai hendaknya selalu berhati-hati dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya.
"Jangan berenang terlalu jauh ke laut. Saat ombak besar hendaknya tidak melakukan aktivitas di laut. Ikuti semua arahan petugas dan rambu-rambu yang ada. Selalu waspada," pesannya.