News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Proyek KA Borneo Tidak Jalan, Ini Kata Bupati Penajam Paser Utara

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga melihat lokasi dibangunnya kereta api di kawasan Buluminung Penajam Paser Utara yang belum ada pengerjaan proyek.

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Samir dan Rafan Dwinanto

TRIBUNNEWS.COM, KALTIM - BupatiĀ  Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar angkat bicara terkait kelangsungan proyek kereta api Borneo yang diresmikan Jokowi yang kini tinggal papan nama itu.

Ia mengakui sampai sekarang progres pembangunan kereta api belum menunjukkan kemajuan.

Ia memaklumi karena pihak Rusia masih berhitung untung rugi dalam membangun kereta api ini.

Namun ia mengaku tetap optimis, karena dua minggu lalu menerima SMS (pesan singkat) dari pihak Rusia, Dennis yang menyampaikan keseriusan mereka untuk mewujudkan kereta api.

Ia yakin pembangunan kereta api ini akan dimulai pada Desember mendatang, yang juga pernah disampaikan Gubernur Awang Faroek Ishak.

Yusran mengatakan, bila nanti kereta api ini bisa terwujud, maka PPU akan mengalami kemajuan karena akan diikuti dengan kedatangan berbagai investor.

Ketika proyek pertama terbengkalai, kini ada rencana membangun tahap kedua, di daerah lain.

PT Kereta Api Borneo (KAB) segera membangun jalur kereta api angkutan barang tahap 2.

Jalurnya, mulai Tabang di Kutai Kartanegara hingga Lubuk Tutung, Maloy, Kabupaten Kutai Timur.

Jalur kereta api PT KAB di tahap pertama peletakan batau pertama dilakukan Presiden Joko Widodo, 19 November 2015, Jalurnya, menghubungkan Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Yang tahap 2, Desember nanti, langsung mulai konstruksi," kata Direktur Utama PT KAB Dennis Muratov didampingi Head of Regional, Yadi Sabiannoor, di Samarinda Rabu (11/5/2016).

Beda dengan tahap 1, pembangunan jalur kereta tahap 2 ini tidak disibukkan dengan pembebasan lahan. Dari 217 km panjang jalur yang direncanakan, lahan yang sudah beres mencapai 85 km.

"Karena itu lahan milik Gunung Bayan Resources dan PT TEB. Sedangkan yang belum clear, diselesaikan sambil berjalannya konstruksi," kata Yadi. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini