News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Top News

Polisi Nyambi jadi Pemulung, Gara-garanya Bripka Seladi Ditipu dan Berutang Rp 150 Juta

Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beginilah Keseharian Bripka Seladi.

Jadi Polisi

Seladi menjadi polisi sejak tahun 1977.

Dan sejak 16 tahun silam, ia berdinas di Urusan SIM Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Polres Malang Kota.

Lahan yang basah, demikian anggapan orang.

Tetapi Seladi memilih bekerja sampingan untuk menambah penghasilannya demi mencukupi kebutuhan keluarga.

Ia berbisnis jual beli barang, sampai akhirnya cocok berbisnis sampah.

"Sudah jadi anggapan orang, tidak minta pun lho diberi. Seperti contoh, orang nyari SIM, tiga kali tidak lolos. Mereka ada saja yang minta diloloskan sambil ngasih uang."

"Sebenarnya, itu pencari SIM itu bukannya tidak bisa mengikuti ujiannya, tetapi grogi karena ditunggui polisi. Kok ditunggui, orang awam saja kalau ketemu polisi di jalan grogi," ujarnya.

Akhirnya para pencari SIM, ia ajak bicara baik-baik dan diberi pengarahan, termasuk diminta tidak takut dalam menjalani ujian praktik.

Ia memang tidak meloloskan pencari SIM yang memang tidak layak.

Dan kalau ada yang memberinya uang terimakasih, ia menolaknya atau meminta si pemberi menyerahkannya ke masjid.

"Kalau umpama sehari dikasih uang Rp 50.000 kali 20 orang misalnya dikalikan 16 tahun, hasile lek isa mbendung kali Brantas a (bisa membendung sungai Brantas). Bisa beli rumah di Araya (salah satu perumahan elit di Kota Malang). Tetapi saya tidak ingin, karena itu bertentangan dengan hati nurani," terangnya.

Utang Rp 20 juta

Seladi memilih hidup sederhana, dengan gajipolisinya dan penghasilan dari sampah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini