Laporan Wartawan Banjarmasin Post Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Aktivitas jual beli hewan dilindungi endemis asli Kalimantan, Bekantan rupanya masih marak terjadi.
Ini terbukti dari terungkapnya perdagangan bekantan oleh sejumlah netizen di media sosial Facebook dan langsung mendapat respon dari Amalia Rezeki, Ketua Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Kalsel.
Awalnya salah satu Facebooker, Yahya Ghozali memposting sebuah foto screenshot dari akun Instagram @seriahnifira.
Foto itu berupa gambar bekantan kecil di dalam kurungan dengan keterangan foto 'peliharaan baru beli, bekantan hidungnya mancung bingit'.
Foto itu lantas viral dan sampai ke telinga Amalia Rezeki, Ketua Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Kalsel.
Dia pun menyayangkan, bahwa rupanya aktivitas jual beli bekantan masih terus terjadi.
"Masih ada masyarakat yang belum mengetahui bahwa bekantan adalah satwa dilindungi. Perlu pemahaman dan edukasi intensif. Semoga nanti bekantannya diserahkan dengan baik," ujarnya.
Dia pun menyarankan, bagi siapa saja yang melihat orang memperdagangkan, memelihara, memburu atau membunuh, bisa mengontak SBI atau BKSDA Kalsel untuk diberi edukasi dan menghindari resiko hukum.
Akun Instagram @seriahnifira sendiri tak lama usai foto miliknya viral, langsung menghapus foto tersebut.