TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kecelakaan kerja kembali terjadi di Surabaya. Didik tewas seketika setelah setelah terjatuh dari lantai 51 proyek pembangunan apartemen Ciputra di Jalan Mayjen Sungkono, Senin (23/5/2016). Korban meninggal dengan kondisi kepala pecah.
Kuli bangunan bagian instalasi listrik ini diketahui tewas sekitar pukul 17.00 WIB.
Tidak banyak yang tahu bagaimana penyebab jatuhnya pria asal Gondang Legi, Malang ini.
Para pekerja bangunan tiba-tiba ramai berteriak setelah mengetahui korban tewas di basemant.
Suasana semakin ramain karena bertepatan jam pulang kerja. Tidak banyak pegawai yang berani mendekati tubuh korban, sampai polisi datang ke lokasi pada sekitar pukul 18.00 WIB.
Informasi dihimpun SURYA.co.id, peristiwa terjatuhnya kuli bangunan di proyek apartemen ini bukan kali pertama.
Sekitar setahun lalu, seorang kuli bangunan juga terjatuh di lubang lift proyek apartemen berlantai 60 ini.
"Tahun lalu itu korbannya jatuh saat buang air besar. Mungkin kepleset, terus terjatuh," kata seorang kuli bangunan yang enggan menyebutkan namanya, Selasa (24/5/2016).
Tidak hanya itu, selain peristiwa jatuhnya kuli bangunan di lubang lift, sebelumnya juga ada seorang kuli tertimpa semen saat pengerjaan proyek yang berjalan 30 persen ini.
"Di sini safety-nya nol persen. Helm saja dipakainya buat angkut makanan bukan untuk di kepala," kata pria 38 tahun ini.
Tak adanya pembatas antarbangunan yang boleh dilewati dengan bangunan yang dilarang, membuat para kuli tetap nekat beraktivitas.
"Kalau ada larangan seperti jalan ini tidak boleh dilewati ataupun pemberian batasan seperti pagar, padahal hal-hal kecil ini sebenarnya sangat perlu dan penting buat para kuli," jelas dia.
Pria yang baru bekerja di proyek ini, menuturkan banyaknya peristiwa kecelakaan di sana, tidak ada upaya perbaikan dari pihak manajemen. Dan tidak hanya itu, pihak polisi juga memilih bungkam.
"Sepertinya kasus seperti ini disembunyikan dari publik, karena sampai saat ini untuk safety sendiri masih belum ada perubahan dari manajemen," ujarnya.
Lokasi pembangunan apartemen berdekatan langsung dengan mall Ciputra Word ini, sangat sulit diakses motor. Sebab, akses menuju apartemen digunakan untuk parkir kendaraan roda empat.
Sedang Direktur PT Ciputra Surya Tbk Sutoto Jacobus menampik safety dalam pembangunan proyek apartemen tidak memenuhi.
Sebab, peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi pada Senin (24/5) itu baru pertama kali, selama empat tahun berjalannya pembangunan.
" Wah kalau dibilang nol persen siapa yang menilai, wong sejak awal belum pernah kejadian. Namanya kecelakaan kerja kadang susah diduga."
"Proyek berjalan sudah 4 tahun, baru sekali kejadian, masak dibilang safety-nya nol persen," tegas dia saat dihubungi Surya.co.id, Selasa malam (24/5/2016).
Masih kata Sutoto, dalam pembangunan proyek apartemen, kontraktor mempunyai program Safety Officer. Dimana, setiap petugas mempunyai kontrol terhadap keselamatan kerja.
" Safety Officer ini harus lebih teliti lagi memeriksa hal hal yang bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja."
"Tukang tukang agar disiplin dalam mengikuti petunjuk dan standar keselamatan yang digariskan oleh safety officer," jelas dia.
Sampai berita ini ditulis pukul 17.30, Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Pramujo Ananto, Kanitreskrim Dukuh Pakis AKP Padoli, dan Humas Ciputra Sutoto Jacobus masih belum bisa dikonfirmasi baik lewat telepon maupun pesan singkat.