Laporan Wartawan Tribun Manado Aldi Ponge
TRIBUNNEWS.COM, TUTUYAN - Peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-26 tingkat Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) asal Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) nyaris diperlakukan tak senonoh di dalam kamar tidur akomodisinya, pada Kamis (26/5/2016) subuh.
Informasi yang diperoleh Tribun Manado menyebutkan peristiwa yang terjadi subuh, Kamis, kemarin itu ditengarai pelakunya hingga berniat berbuat tak senonoh kepada seorang kafila perempuan berinisial A (15) yang sedang tidur bersama dua rekannya.
Pelaku masuk melalui jendela dan mengambil smartphone milik korban.
Melihat korban dan rekannya lagi tertidur pulas, pelaku ditengarai berniat jahat kepada para perempuan yang lagi tidur itu.
Dugaan ini menguat karena saat itu pelaku sudah membuka celananya.
Korban yang kaget karena merasakan kehadiran pelaku langsung berteriak sehingga pelaku melarikan diri sebelum melancarkan niatnya.
Kendati begitu, handphone (Hp) korban sudah dibawa pelaku.
Kejadian ini membuat korban yang merupakan andalan Boltim di MTQ yang digelar di Kecamatan Belang, Minahasa Tenggara (Mitra) ini trauma atas kejadian ini dan hendak pulang.
Atas kejadian ini kinerja para pendamping pun disorot karena peserta perempuan hanya diinapkan di rumah kosong milik warga, sedangkan pendamping menginap di tempat lain.
"Benar memang, tapi tidak apa-apa. Itu pencuri yang masuk melalui jendela karena bisa dibuka dari luar," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial (Kesos) Setda Boltim, Lily Manoppo saat dikonfirmasi, kemarin.
Dia mengungkapkan pelaku mengambil Smart Phone yang saat itu berada di dada korban yang sedang tidur.
"Handphone memang berada diatas dadanya karena dia gunakan untuk menghapal ayat," ucapnya.
Saat kejadian korban tidur bersama kedua rekannya. Pelaku diduga awalnya hendak mencuri namun melihat korban dan kedua temannya tengah pulas. Dia pun melancarkan niatnya yang lain.
"Mungkin saat mencuri, dilihatnya wanita semua. Dia sudah buka celana, dia mau mencium korban. Melihat wajahnya, korban berteriak. Tak terjadi apa-apa, tapi handphone sudah dibawa lari," ujarnya.
Korban trauma dan ingin pulang. Namun para pendamping telah membujuknya dengan mengajak jalan-jalan ke Ibukota Minahasa Tenggara, yakni Ratahan untuk menghilangkan trauma korban.
"Tempat nginap mereka sudah dipindahkan. Orangtuanya sudah diperjalanan ke sini (Belang). Kami sudah lapor ke polisi, hukum tua dan panitia. Dia memang sempat trauma. Dia sudah diajak jalan-jalan sekaligus beli handphone. Untung tak terjadi apa-apa. Tadi dia sudah tertawa-tawa," ujarnya.
Lily juga menjelaskan, Boltim mengutus 25 peserta untuk semua kategori di ajang yang akan digelar hingga 31 Mei mendatang.
"Dia andalan Boltim dan akan tampil besok. Waktu SD juara I tingkat propinsi, saat ini ikut tingkat remaja," ujarnya.