Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Atribut bendera bintang kejora yang menjadi lambang Organisasi Papua Merdeka yang menancap pada puluhan mahasiswa Papua disita polisi.
Di lapangan Mapolda Sulut, Selasa (31/5) siang, mahasiswa yang melakukan aksi demo ini dikumpulkan dan diminta duduk di atas rumput.
Polisi kemudian mulai memeriksa satu per satu dan langsung mengambil atribut OPM.
Beberapa saat sebelumnya, mulai pukul 12.00 Wita, puluhan mahasiswa ini berdemo di asrama Papua, Kelurahan Kleak, Kota Manado.
Dalam orasinya, mereka menyampaikan aspirasi soal hak warga Papua menentukan nasib sendiri, meminta pembebasan ratusan tahanan politik, serta kebebasan pers kembali terjadi di beberapa tempat
di Papua.
Tiba-tiba sejumlah polisi datang menurunkan atribut OPM dan membawa belasan mahasiswa ke Polres Manado.
Tak berselang lama, sekitar 50-an mahasiswa lainnya digiring ke Mapolda.
"Kita dijebak. Katanya silakan menyampaikan pendapat di Mapolda Sulut. Tapi setelah tiba di Mapolda, kami dilucuti. Semua atribut disita," kata Koordinator Aksi, Hizkia Meage.
Kata dia, alasan polisi melakukan itu karena pihaknya tak mengantongi izin untuk berdemo.
Namun ternyata upaya mengurus izin yang dilayangkan ke Polda Sulut tak digubris.
"Pilihan kami terpaksa melaksanakan mimbar bebas di Asrama Papua. Apakah itu salah? Kami hanya menyampaikan aspirasi kami," ujarnya.
Kabid Humas Polda Sulut, AKBP Wilson Damanik mengatakan puluhan mahasiswa ini tidak ditahan tapi hanya diamankan.
"Nanti mereka juga akan dilepas. Termasuk atribut-atribut yang disita akan diserahkan kembali kepada mereka. Kami hanya inginkan daerah kita tetap aman. Itu saja," tukasnya.