Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Warisan budaya leluhur patut dijaga. Itu supaya masyarakat atau penduduk Indonesia tidak lupa akan sejarahnya.
Sebagian orang pun turut menjaga warisan budaya itu, menjaga keris satu contohnya.
Panitia Pameran Keris, M. Bakrin, menyatakan pameran akan dilaksanakan dari mulai tanggal 31 Mei hingga 3 Juni 2016 mendatang.
Ada sekitar 165 bilah keris yang dipertontonkan supaya masyarakat mengenali warisan budaya leluhurnya.
"Semua keris rata-rata keris asli Bali. Dan 100 persen adalah Keris Tua. Bukan Keris yang dibuat baru," katanya, Rabu (1/6/2016).
Ia menyebut, keris itu enam di antaranya ialah Keris Carita Lanang, Carita Wadon, Angon-Angon Adikara, Gobar Palemen, Luk 21 Jeruju, Kalarau Luk 7.
"Ada juga keris yang paling super sekitar tahun 1700an yakni keris Demang Dre Walika. Rata-rata keris kami ialah keris dari Puri Gede Karangasem dan Puri Klungkung," ungkapnya.
Tujuan pameran Keris sendiri, ia menegaskan lagi, adalah untuk mengenalkan keris tua sebenarnya kepada masyarakat.
Dan seharusnya biasa dipamerkan pada saat Tumpak Landep, Namun, karena berbenturan dengan PKB (Pekan Kesenian Bali), maka waktunya dipercepat.
"Harapannya juga supaya masyarakat mengerti warisan budaya luhur Bali. Dan seperti kata Wali Kota Denpasar, IB Rai Mantra satu keluarga satu keris," pungkasnya. (*)