Laporan wartawan Surya, Zainuddin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Nur Halimah Silfia (24) gagal mengejar penjambret yang merampas tas miliknya di Jalan Diponegoro, Jumat (3/6/2016) malam.
Motor Mio nopol AG 4753 HO yang dikemudikan warga Gondanglegi, Kabupaten Malang ini menabrak mobil.
Akibat kejadian ini, Halimah dan temannya, Yulia Rahmana (24) harus dirawat di RS Dr Soetomo. Tulang kaki kanan Halimah patah.
Sedangkan Yulia mengalami luka robek di kepalanya.
Kepala Dinas Pemadam Surabaya, Chandra Oeratmangun mengatakan, seorang anggota pemadam, Dody kebetulan melintas di lokasi saat kejadian.
Awalnya Dody mengira kejadian itu hanya kecelakaan. Sebab, Dody mengetahui motor Mio warna hitam itu menabrak mobil Datsun nopol W 702 RZ yang dikemudikan A Kodim.
"Dody langsung menginformasikan kejadian ini ke markas, dan dilanjutkan ke PMI Surabaya," kata Chandra, Sabtu (4/6/2016).
Saat menolong korban inilah Dody mengetahui bahwa dua orang itu baru menjadi korban penjambretan.
Berdasar informasi dari korban, korban berencana datang ke rumah temannya. Tapi Chandra tidak mengetahui identitas atau alamat teman korban.
Saat korban melintas di Jalan Soetomo, motor yang dikemudikan korban dipepet oleh dua pelaku yang berbocengan. Pelaku yang dibonceng langsung merampas tas yang dibawa Yulia.
Melihat tasnya dirampas orang tak dikenal, Yulia langsung memberitahu Halimah. Halimah pun langsung tancap gas mengejar pelaku.
Dari Jalan Soetomo ini, pelaku berbelok menuju Jalan Diponegoro, Surabaya. Korban pun mengikuti laju motor pelaku.
Dalam waktu bersamaan, mobil Datsun melaju dari utara ke selatan. Korban yang kaget melihat mobil tersebut tidak sempat menekan pedal rem. Motornya langsung menabrak mobil Datsun sehingga korban terjatuh.
"Saya tidak tahu apa saja kerugian korban. Setahu saya, seluruh kartu identitas korban hilang," tambahnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Wonokromo, Kompol Arisandi mengaku belum menerima laporan korban. Setelah mendengar informasi ini, Arisandi langsung memerintahkan anggotanya untuk menelusuri kasus ini.
"Kami masih mencari identitas korban. Kami juga akan menggali informasi dari saksi-saksi," kata Arisandi.(*)