TRIBUNNEWS.COM, LAHAT -- Puluhan warga Desa Pelajaran, Nanti Giri dan Pama Salak, Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, diduga mengalami keracunan usai mengkonsumsi mie kuning yang dibeli untuk berbuka puasa, Selasa (6/6).
Warga yang memakan sebagian ada yang muntah-muntah ada juga yang langsung dibawa ke RSUD Kota Pagar Alam.
Meski demikian hingga berita ini diturunkan belum diketahui persis penyebab puluhan warga yang diduga keracunan tersebut.
Kades Pelajaran, Idil Adha saat dihubungi melalui telephon membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya berdasarkan penuturan warga yang mengkonsumsi mie kuning, keracunan terjadi setlah memakan mie kuning olahan di warung dan pasar Jarai.
"Setelah makan mie tersebut warga mengaku mual kemudian ada yang muntah bahkan hingga pingsan."
"Namun kita tak bisa menyimpulkan apalagi berbagai pihak seperti Dinkes Lahat, Polsek Jarai sedang mendalami dan menelitinya. Mungkin sekitar 90 orang warga yang terkena,"ujar Nur Fajria tambah istri kades Pelajaran.
Sementara kepala dinas Kesehatan Lahat, dr Rasyidi Amri saat ini tim Dinkes sedang berada di lokasi.
Menurutnya satu warga terpaksa dilarikan ke RSUD Pagaralam untuk mendapatkan perawatan.
Selebihnya, masih bisa diatasi di Psukesmas setempat. Berdasarkan laporan yang pihaknya terima ada 15 warga yang mengalami keracunan namun hal tersebut bisa bertambah.
"Saat mendapat informasi tersebut tim kita sudah turun kelapangan termasuk untuk mengambil sample mie yang diduga menjadi pemicu warga mengalami keracunan,"jelasnya.
Soal hasil pemeriksaan sendiri dikatakan Rasyidi masih dilakukan pemeriksaan intensif sehingga pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah benar mie tersebut yang menjadi pemicunya.
Termasuk jelas Rasyidi kandungan zat berbahaya yang ada didalamnya.
"Kita akan periksa jika memang tidak memungkinkan di Lahat akan kita bawah ke laboraturim di Palembang," ungkapnya.
Sementara Camat Jarai, Indharmasnyah menuturkan saat ini belasan warga yang terkana sudah kembali kerumah masing masing.
Diakuinya warga sempat merasakan mual namun setelah diperiksa pihak puskesmas warga sudah bisa kembali kerumah masing masing.
"Memang warga tiga desa namun hanya sekitar 15 orang. Saat ini kondisi warga sudah membaik," ujarnya, melalui telephon.