Laporan Wartawan Tribun Jateng Suharno
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kapolresta Solo, Kombes Pol Ahmad Luthfi memaparkan hasil sementara dari olah tempat kejadian perkara (TKP) ledakan yang terjadi di halaman Mapolresta Solo, tepatnya di depan ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Selasa (5/7/2016) pagi.
Kapolresta memaparkan, tersangka mengendarai sepeda motor Yamaha Mio dengan pelat nomor AD 6136 HW warna hijau masuk ke Mapolresta Solo pukul 07.35 WIB.
Namun saat masuk, tersangka dicegat petugas untuk menanyakan keperluannya datang ke Mapolresta Solo.
Meski dicegat, pelaku nekat menerobos.
"Saat sampai di depan ruangan SPKT, tersangka sempat mengucapkan kalimat syahadat dan merogoh kantong saku jaketnya lalu ledakan terjadi," ujar Kapolresta.
Ahmad Luthfi menuturkan, akibat kejadian itu tersangka langsung meninggal dunia di TKP lantaran mengalami luka parah di sejumlah tubuhnya.
Menurut informasi yang dihimpun, satu orang anggota polisi bernama Brigadir Bambang Adi Cahyono mengalami luka ringan di bagian wajah dan dirawat di Rumah Sakit Panti Waluyo, Solo.
"Bom yang meledak jenis bom low eksposif. Itu hasil Olah TKP yang sementara dapat kami sampaikan," tandasnya.
Pelaku yang Ramah Mantan Ketua RT
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com di lapangan, pelaku bom bunuh diri, diketahui bernama Nur Rohman (31).
Nur Rohman pernah menjadi Ketua RT 001/012 Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Demikian disampaikan tetangga pelaku, Kasmi (52) saat ditemui di rumah pelaku bom bunuh diri di RT 001/012 Sangkrah.
"Pernah (Mas Nur Rohman) menjadi Ketua RT," kata Kasmi, Selasa(5/7/2016).
Saat ditanya sejak kapan Nur Rohman menjadi Ketua RT, Kasmi mengaku tidak tahu.
"Sudah lama jadi Ketua RT di sini," terangnya.
Pascakejadian bom bunuh diri itu istri pelaku dan kedua putranya langsung dibawa ke Polsek Pasar Kliwon.
"Jam 11 tadi langsung istrinya dibawa ke polisi," tambahnya.
Oleh masyarakat pelaku dikenal sebagai sosok yang ramah dan biasa saja.
Namun pascaledakan bom di Thamrin dan penemuan bom rakitan di Semanggi tahun 2015, ia tidak pernah kelihatan.
"Dengar kabar dari televisi pelaku bom (Mapolresta Surakarta) Nur Rohman," ucap dia.