Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Hari raya idul fitri 1437 H, disambut suka cita oleh segenap umat muslim di dunia, tak terkecuali bagi warga binaan di rutan maupun lapas.
Namun, moment hari raya idul fitri ini juga dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk melakukan tindak kejahatan, dengan menyeludupkan narkoba ke dalam tahanan.
Kasus penyelundupan narkoba itu hampir saja terjadi di Lapas narkotika klas III A Bayur, pada hari kedua lebaran di tanggal 7 juli lalu. Saat itu pelaku memanfaatkan ramainya pengunjung ke lapas untuk bisa melancarkan aksinya.
Namun, karena kesigapan dan ketelitian dari petugas lapas, aksi penyelundupan narkoba jenis sabu itu berhasil digagalkan.
Sekitar pukul 15.00 wita, petugas yang memang telah mencurigai gerak gerik dua orang pengunjung atas nama Arif dan Faisal yang hendak bertemu dengan dua warga binaan, atas nama Agus dan Andika.
Setelah keempatnya bertemu, sebelum keempatnya berpisah, salah satu pengunjung memberikan sebuah jam tangan kepada Agus.
Karena curiga dengan jam tangan tersebut, petugas langsung menyita jam itu dan melakukan pemeriksaan.
Hasilnya didapati jam tangan itu sudah tidak ada mesinya lagi dan di dalam jam itu terdapat bungkusan plastik yang berisi bongkahan kristal yang diduga merupakan sabu.
"Jadi, mereka manfaatkan ramainya jumlah kunjungan di hari kedua lebaran, awalnya saat masuk ke dalam, tidak hal yang mencurigakan, termasuk bawaan dua pengunjung itu, namun setelah mereka berikan jam tangan, baru petugas menaruh curiga," tutur Kepala Lapas Narkotika Klas III A Bayur, Teguh Pamudji, Sabtu (9/7/2016).
"Untuk Agus, dia itu sangat sering terjaring positif urinnya mengandung narkoba, hal itulah yang membuat kami melakukan pengawasan ekstra terhadap Agus," tambahnya.
Setelah mengungkap kasus tersebut, pihaknya langsung menghubungi jajaran Satreskoba Polresta Samarinda untuk menyerahkan hasil tangkapan tersebut, guna menjalani proses penyidikan lebih lanjut.
"Kami serahkan ke kepolisian untuk diperiksa lebih lanjut, untuk berat dan jenis narkobanya, silahkan tanyakan kepada polisi. Saat ini kami belum dapat laporan lanjutan juga. Yang jelas, kami akan tetap meningkatkan kewaspadaan kami terhadap peredaran narkoba di dalam tahanan," tuturnya. (*)