Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kehadiran Ben Sinaga, balita laki-laki, anak mendiang Kapten CPN Titus Benekditus Sinaga, pilot helikopter Bell-205 di Makam Pahlawan mencuri perhatian personel TNI AD di Makam Pahlawan, Jalan Sisingamaharaja, Minggu (17/7/2016).
Awalnya Ben Sinaga tampak menangis ketika digendong seorang pria. Beberapa keluarga yang berada di lokasi menyampaikan kepada Ben, Kapten Titus sedang upacara.
"Ben, liat papa sedang upacara itu, ayo coba arah ke sana ya, kayak pakaian Papa, kan. Senyum Ben difoto-foto ini sama teman Papa," ujar seorang kerabat saat menggendong Ben.
Setelah itu, beberapa personel TNI AD yang berada di lokasi mencoba mengambil gambar Ben Sinaga. Kemudian, Ben pun tersenyum sembari mengoceh.
"Anak pintar ya, dikasih payung biar enggak panas. Ben jangan nangis ya, ini mama di depan," kata seorang pria, tepat di depan Ben.
Setelah jenazah Kapten Titus dikebumikan, Ben terlihat memegang bunga. Ia terlihat mengikuti arahan dari Putri Yosefa, istri Kapten Titus untuk menabur bunga.
"Ben, tabur bunga ke makam Papa. Ayo nak tabur bunga ya. Ini makam Papa, nak," ujarnya
Ketika mengucapkan belasungkawa, beberapa perwira terlihat menyalami para keluarga besar Kapten Titus di Makam Pahlawan.
Sebelumnya, jenazah Kapten Titus tiba di rumah duka, sekitar pukul 13.40 WIB. Kapten Titus meninggal dunia di Rumah Sakit Hardjolukito, Yogyakarta, Jumat (15/7), pada pukul 13.15 WIB.
Setelah Helikopter jatuh di Sleman, Kapten Titus dirawat intensif di ruang ICU Rumah Sakit Hardjolukito Yogyakarta.
Mendiang menderita luka parah di bagian kepala dan mengalami patah tulang punggung.
Kapten Titus meninggalkan seorang isteri bernama Putri Yosefa dan Ben Sinaga, anak laki-laki yang masih balita.
Begitu jenazah tiba, masyarakat Laudendam terlihat berjejer di pinggir jalan melihat iring-iringan mobil.
Sedikitnya empat orang meninggal dunia akibatnya jatuhnya helikopter jenis Bell 205 A-1 milik TNI AD dengan nomor reg HA-5073 di Dusun Kowang Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman Prov DIY sekitar pukul 15.16 WIB Pada Jumat (8/7/2016)
Adapun tiga korban tewas sebelumnya Letda CPN Angga Juang, Serda Yogi Riski Sirait dan seorang warga Sukoharjo, Fransisca Nila Agustin. Kini, TNI AD masih menyelidiki adanya warga sipil yang ikut dalam penerbangan. (tio/tribun-medan.com).