Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Mantan Pangdam I/BB, Mayjend TNI (Purn) Burhanuddin Sigian mengamuk saat anggotanya disentuh petugas kepolisian.
Saat itu, polisi hadir hendak melerai persoalan antara pengurus Yayasan Cinta Budaya dan Burhanuddin.
"Jangan ada yang sentuh anggota saya. Tolong jangan ada yang sentuh," teriak Burhanuddin dengan suara keras, Senin (18/7/2016) pagi.
Mendengar teriakan itu, sejumlah petugas kepolisian mundur.
Kapolda Sumut, Irjend Pol Raden Budi Winarso bahkan turun langsung terkait persoalan ini.
"Jangan ada yang sentuh anggota saya. Saya di sini meminta hak saya," teriak Burhanuddin.
Karena tak ingin terjadi keributan, Kapolda Sumut, Irjend Pol Raden Budi Winarso lantas mengajak mantan Pangdam itu berdialog.
Mereka pun terlihat duduk di pos jaga yang ada di depan sekolah.
"Saya hanya ingin meminta hak saya. Tidak ada yang lain," kata Burhanuddin yang tampak mengenakan stelah kemeja putih.
Sengketa Lahan
Sengketa lahan yang berada di Jl Medan Estate, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang seluas lebih kurang 2,3 hektar antara mantan Mayjend TNI (Purn) Burhanuddin Siagian dan Yayasan Cinta Budaya semakin meruncing.
Buntutnya, Burhanuddin menggembok pagar sekolah, Senin (18/7/2016) pagi.
Pantauan Tribun Medan (Tribunnews.com Network), akibat penggembokan ini, ratusan orangtua siswa mengamuk.
Mereka meminta pagar dibuka.
"Jangan digembok sekolah ini. Kami mau anak-anak kami sekolah," teriak Vio, salah seorang orangtua siswa Cinta Budaya di depan pagar sekolah.
Mendengar teriakan itu, sejumlah petugas gabungan kepolisian berusaha meredam.
Namun amarah orangtua siswa tak terbendung.
"Tolong dibuka lah pak. Anak-anak kami mau sekolah. Janganlah kami diperlakukan seperti ini," teriak orangtua siswa.
Kemudian Burhanuddin terlihat berdialog dengan Kapolda Sumut, Irjend Pol Budi Winaraso. Mereka membicarakan persoalan terkait penggembokan sekolah.