Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian langsung meninjau secara langsung beberapa insiden yang terjadi di Sumatera Utara, Minggu (31/7/2016).
Kepada wartawan usai tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Tito mengatakan ada pihak yang memprovokasi, kerusuhan di Kota Tanjung Balai yang sempat terjadi perusakan rumah ibadah oleh beberapa oknum warga.
Menurutnya, kerusuhan tersebut sebenarnya bisa saja dihindari jika tidak ada yang menyebarkan berita bohong di media sosial.
"Masalah utama ini gara-gara media sosial, ada oknum yang menyebarkan berita provokatif dan negatif hingga membuat (oknum) warga bereaksi," kata Tito.
Dia menjelaskan, masalah awalnya hanya terjadi cekcok antar tetangga yang salah satu di antaranya merasa tidak nyaman dengan adanya pengeras suara tetangga lainnya.
Namun, hal tersebut tidak membuat kekerasan maupun perusakan karena keduanya dilakukan mediasi di kantor kelurahan setempat.
"Jadi miss komunikasi antar tetangga. Mungkin ada kata-kata yang kurang pas ketika ada pengeras suara dari masjid dan ada warga keturunan yang tidak suka. Dilakukan mediasi damai dibawa ke kelurahan tidak ketemu lalu dibawa ke Polsek," kata Tito.
"Nah saat sedang mediasi di Polsek ada yang menyebarkan berita negatif di media sosial, lalu terjadi lah perusakan satu rumah ibadah, kendaraan dan 3 rumah," tambahnya.
Atas kejadian tersebut, polisi telah menahan sembilan yang diduga ikut melakukan perusakan rumah ibadah dan tempat tinggal.
"Tujuh orang itu melakukan perusakan dan dua orang terekam kamera CCTV melakukan kekerasan," kata Tito.