TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Meski tidak ada tanda-tanda mencurigakan, AKP Ryanto Ulil Anshar sempat menyampaikan beban berat dirasakannya dalam tugasnya sebagai Kasat Reskrim di Polsek Solok Selatan.
Hal ini diungkap oleh saudara dari AKP Ryanto Ulil Anshar, Fery Mangin (59) di rumah duka, Kompleks Antang Jaya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Jumat (22/11/2024).
Curhatan soal beban berat pekerjaan ini disampaikan AKP Ryanto Ulil Anshar ke ibundanya.
"Dia bilang, 'Doakan saya, tugas saya berat.' Itu disampaikan sekitar sebulan lalu kepada ibunya," ujar Fery di rumah duka, Jumat (22/11/2024).
Selain kepada ibunya, AKP Ryanto Ulil Anshar juga mencurahkan isi hatinya kepada sahabatnya.
Ketika itu, ia mengaku ingin hidup lebih santai dan menikmati waktu di luar tekanan tugas.
Namun, tekad dan tanggung jawabnya kepada negara membuatnya tetap loyal dalam menjalankan tugas.
Bahkan, ketika curhat dengan ibunya, AKP Ryanto Ulil Anshar pernah mengatakan ingin mundur dari kepolisian.
Namun, sang ibu menyemangatinya dan mendukung dengan doa.
"Dia pernah bilang, 'Bolehkah saya keluar dari polisi? Tugas saya berat.' Tapi ibunya menguatkan dia. Dia (ibunya) mengatakan, 'Jangan nak, kita dukung dengan doa,'" ungkap Fery sambil menirukan percakapan.
Baca juga: AKP Ryanto Ulil Dikuntit Sebelum Tewas Ditembak AKP Dadang Iskandar di Polres Solok Selatan
AKP Ryanto Ulil Anshar, yang baru menjabat sebagai Kasat Reskrim di Polres Solok Selatan, sebelumnya bertugas di Brimob Polda Jawa Tengah.
Jabatan barunya ini dijalani kurang dari setahun sebelum insiden tragis menimpanya.
Kata Fery, AKP Ryanto Ulil Anshar dikenal sebagai sosok yang jujur dan memegang prinsip "lambusuki," istilah Makassar untuk sikap bersih dan lurus.
"Ryan itu tidak bisa ditawar-tawar. Itu mungkin menjadi konsekuensi dari sikapnya," tambahnya.