Laporan Wartawan Tribun Jambi, Heri Prihartono
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Nama Irvan Pahlevi belakangan banyak dibicarakan para netter, khususnya netter asal Jambi.
Mahasiswa STIMIK Nurdin Hamzah Jambi ini mengejutkan publik karena menjadi satu dari empat juri kompetisi Aplikasi skala internasional yang akan digelar di Nigeria, Afrika Barat.
Tak hanya menjadi juri, Irvan juga didapuk sebagai mentor dalam acara tersebut.
Pada http://aac.itmed.com.ng laman Judge tertera empat foto, masing-masing Larry Page (Pendiri Google), Jan Koum (CEO WhatsApp), Chike Maduegbuna (CEO Afrinolly), dan saja Irvan CEO Codelonger.
Siapa Irvan sebenarnya?
Ditemui Tribun, Senin (1/8/2016) sekilas dari perawakannya nampak biasa saja layaknya anak Jambi pada umumnya.
Mahasiswa Semester 6 STMIK Nurdin Hamzah Jambi ini dalam kesehariannya berperan membuat program seperti aplikasi android, aplikasi Iphone, aplikasi komputer dan website.
"Kalau karya sudah banyak, codeonger sebuah teks editor untuk mendesain website adalah satu diantaranya," kata pria yang tinggal di kawasan Rajawali, Jambi Timur ini.
Melt yang merupakan aplikasi sosial media pertama karya anak Jambi yang bisa didownload di Playstore juga karya Irvan.
Pria yang disapa Mr Vero oleh orang luar negri juga aktif melayani perusahaan dan saat ini sudah memiliki partner tetap 14 perusahaan di Dunia, 3 perusahaan satu diantaranya berasal dari Indonesia.
"Kalau dulu awalnya mereka pesan mobile dan aplikasi mobile serta komputer karena sekarang sudah jadi partner jika ada event maka saya bantu," katanya.
Pada Juni lalu satu diantara partner nya Itmed Technologies yang berada di Nigeria mengadakan event bertajuk Akua Ebom App Chalenge, sebuah ajang kompetisi bagi pembuat aplikasi yang diharapkan dapat membantu kinerja pemerintah Nigeria.
Event ini diikuti oleh programer yang ada di seluruh dunia menggandeng juri seperti bill Gates, Mark Zuckerberg, dan satu juri asal Nigeria akan bergabung bersama Irvan.
Karena Bill Gates dan Mark Zuckerburg tak dapat hadir maka diganti dengan Larry Page yang merupakan pendiri google dan Jan Koum pendiri Whats App.
Irvan awalnya merasa tak percaya dan cukup kaget setelah melihat namanya menjadi satu diantara orang penting yang terlibat dalam event Internasional ini.
Nah sebagai anak Jambi Irvan akan melihat kondisi pasar di Nigeria dan jika memungkinkan ia akan mengembangkan karyanya di pasar Nigeria.
Tak dipungkiri apresiasi pemerintah di Indonesia yang kurang membuat pasar negara lain lebih potensial untuk dikembangkan.
Apalagi Irvan juga banyak mendapat tawaran dunia Internasional, satu diantaranya event di Afrika Selatan tahun depan.
Di Nigeria Irvan mengaku belum punya konsep apa yang diperkenalkan tentang Jambi di Nigeria. Namun setidaknya kata Irvan ada kepedulian akan pemerintah Provinsi Jambi terhadap perannya.
Irvan sebenarnya sejak kecil bercita-cita menjadi seorang dokter bahkan baru mengenal dunia programmer saat sudah berada di bangku kuliah.
Motivasinya menjadi programer sebagai anak sulung tak lepas dari tanggung jawabnya untuk menghidupi adik-adiknya yang masih sekolah.
"Motivasinya ketika membuat program bukan tentang apa yang kita dapatkan tapi apa yang kita lakukan buat bantu banyak orang," katanya.
Berbagai karyanya kecuali project partner sengaja dihadirkan gratis kepada pengguna internet.
Irvan mengaku dengan menjadi seorang programmer ada rasa syukur sebab kebutuhan hidupnya setidaknya telah terpenuhi.
Saat ini sudah membuat tiga Start up yang diharapkan ke depan akan semakin berkembang.
Start up ini sebagai pengembang software house, e comerce dan yang sedang dikembangkan start up yang mengarah pada lingkungan.(*)