Kebiasaan disiplin juga diterapkan dengan memastikan anaknya istirahat saat pulang sekolah. Selain itu juga mengaji dan belajar pada waktunya.
Ia pun melarang anaknya berpacaran agar lebih dokus pada pendidikan.
“Alhamdulillah, semua yang kuliah dapat beasiswa. Bahkan bisa membuat saya dan ibunya pergi ke luar negeri datang ke wisuda si bungsu dibiayai Bu Risma (Wali Kota Surabaya). Merasakan tidur di hotel dan ketemu orang-orang penting,” lanjutnya.
Munah menambahkan, pengalaman hidupnya kerap ia jadikan contoh pada anaknya untuk giat belajar dan memperkaya ilmu.
“Saya mesti bilang biar nggak hidup susah ya harus emangat belajarnya,” ungkap wanita lulusan SMP ini sambil menahan tangis.
Ia tak menyangka, perjuangan bersama suaminya dalam membesarkan anaknya diapresiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan penghargaan sebagai orangtua hebat dalam rangka kegiatan pendidikan keluarga tahun 2016.
Penghargaan ini mereka terima di Jakarta pada Sabtu (30/7/2016). Penghargaan ini mereka dpaatkan bersama 14 orang tua lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang dan daerah.
“Ternyata banyak juga orang yang berjuang hingga anaknya bisa jadi dokter walaupun ekonominya pas-pasan,” ungkap Munah. (Sulvi Sofiana)