Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tanah seluas 260 hektare di Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, terus menjadi persoalan antara warga dan TNI AU.
Buntutnya, ratusan warga Sari Rejo menggelar aksi di tengah jalan. Tak hanya memblokir tapi juga membakar ban di badan jalan.
Wakil Ketua Forum Masyarakat Sari Rejo (FORMAS), Moses Sihotang, mengatakan ia dan warga siap mati mempertahankan haknya. Mereka mengaku sudah puluhan tahun tinggal di sana.
"Mati pun kami sudah siap pak. Nenek moyang kami sudah mendiami tanah di sini berpuluh-puluh tahun," kata Moses diamini ratusan warga, Rabu (3/8/2016).
Moses mengatakan, ada 5.600 kepala keluarga yang mendiami Kelurahan Sari Rejo. Itu sebanding dengan 36.000 jiwa.
"Bayangkan berapa banyak warga di sini. Kami sebenarnya enggak mau ribut kalau enggak diributi," sambung Moses.
Di lokasi aksi, warga terus berteriak, meminta TNI AU mencabut spanduk yang didirikan di atas tanah warga. Spanduk itu berisi mohon doa restu pembangunan rumah susun dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerjasama dengan Kementrian Pertahanan.