News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Malang Benar, Pasangan Pemulung Ini Gagal Naik Haji Karena Ditipu Polisi Gadungan

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga Marsilan menunjukkan surat laporan polisi, Rabu (3/8/2016)

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Keluarga Marsilan (46) batal pergi ke tanah suci pada tahun ini. Sebagian besar uang yang dikumpulkan untuk naik haji lenyap setelah ditipu seorang polisi gadungan yang mengaku berpangkat komisaris besar (Kombes).

Padahal, keluarga yang tinggal Jalan Tambak Dalam Baru V, Surabaya itu bermandi keringat bertahun-tahun untuk mengumpulkan uang ratusan juta.

Sehari-hari, Marsilan dan keluarganya mengumpulkan rupiah dengan menjadi pemulung barang bekas.

Marsilan mengaku, mengenal pria yang mengaku berdinas di Polda Jatim itu beberapa bulan terakhir. Polisi itu mengaku bernama Kombes Polisi Musa Ginting.

"Dia mengaku bisa memberangkatkan kami naik haji dengan biaya murah dan bisa diangsur," katanya, Rabu (3/8/2016).

Karena dianggap murah, Marsilan pun mempercayakan urusan keberangkatan haji dirinya, Marni (isteri), Basirudin (ayah) dan Siti Solikhah (Ibu), ke pelaku dengan membayar uang muka sebesar Rp 50 juta.

"Uang mukanya 50 juta dan diminta bayar lagi 43 juta," tutur Marsilan.

Setiap kali datang ke rumah korban, pelaku selalu berpenampilan meyakinkan.

Layaknya polisi yang sedang berdinas, pelaku mengenakan baju polisi yang dilengkapi dengan pistol dan mengendarai mobil. 

Namun, sejak awal Juni lalu, Marsilan mulai curiga karena janji untuk mewujudkan manasik itu tidak pernah ditepati.

"Tetangga saya yang naik haji, semuanya mulai melakukan manasik, tapi saya belum," ungkap Marsilan. 

Diam-diam Marsilan mencari tahu sosok Musa sebenarnya ke Mapolda Jatim. Kecurigaannya terjawab. Di Polda Jatim, tidak ada jajaran Kombes yang bernama Musa Ginting. 

Dibantu kerabat dan keluarganya, Marsilan mencari cara agar polisi gadungan itu datang ke rumahnya.

Bujukan kerabat Marsilan berhasil, Musa datang ke rumah Marsilan pada Minggu (31/7/2016) malam lalu.

Marsilan yang sedang marah besar dilarang untuk mendekat ke polisi gadungan.

Si polisi gadungan itu pun akhirnya dibawa ke Mapolsek Asemrowo Surabaya untuk diamankan. Marsilan dan Marni harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak bisa berangkat haji tahun ini.

"Kami hanya berharap, agar uang yang saya berikan kepada Musa dikembalikan. Uang tersebut hasil jerih payah kami selama bertahun-tahun," harapnya.

Marsilan juga berpesan kepada semua orang agar tidak mudah percaya kepada orang yang menjanjikan pergi haji dengan biaya murah, agar tidak mengalami penipuan seperti dirinya.
Penulis
: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini