News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Estrak Rumput Laut Cokelat Bisa Digunakan Terapi PascaStroke

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UB Malang bikin penelitian alga (rumput laut) cokelat untuk terapi pasca stroke

Laporan Wartawan Surya Malang Sylvianita Widyawati

TRIBUINNEWS.COM, LOWOKWARU - Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang memanfaatkan alga cokelat atau akrab disebut rumput laut warna cokelat sebagai bahan terapi buat penderita pasca stroke.

Mereka adalah Ridlo Ruditya Putra, Erna Nur Fitria, Ria Sherliana, Dhanang Puruhita dan Edvin Prawira Negara.

"Alga cokelatnya kami ekstrak dulu. Selanjutnya, untuk diasup dalam bentuk cair secara oral. Jadi tidak sampai melukai penderitanya," ungkap Dhanang ketika dihubungi SURYAMALANG.COM, Jumat (4/8/2016).

Menurut mahasiswa semester empat ini, rumput laut cokelat kerap dipandang sebagai pengganggu oleh nelayan namun ternyata banyak manfaatnya.

Tanaman ini, menurut dia, banyak terdapat di pantai utara. Mereka membelinya dari nelayan untuk penelitian ini beberapa kilogram.

Judul penelitian mereka adalah Psico-Art atau Post Ischemic Stroke Development- Acceleration and Regeneration Therapy.

"Berkat penelitian ini, kami bisa ke Pimnas di IPB Bogor mendatang," ungkap Dhanang senang.

Dijelaskan dia, pada alga cokelat yang mempunyai kandungan fukoidan sebanyak sepuluh persen ternyata mampu mengembalikan fungsi otak penderita stroke.

Tumbuhan laut itu diekstrakkan selama dua hari.

Untuk uji coba penelitian ini, mereka menggunakan tikus yang sudah di stroke-kan.

Tikus itu diberi oral cairan alga cokelat selama dua pekan sesuai takaran.

Hasilnya setelah di CT-Scan, ternyata bisa meregenerasi sel-sel rusak karena stroke.

"Memang untuk diuji ke manusia masih perlu proses panjang. Namun kami merasa optimistis, ini bisa menjadi terapi masa depan. Sehingga penderita stroke bisa beraktifitas normal," kata Dhanang.

Optimisme itu karena melihat bahan baku alga cokelat cukup melimpah di Indonesia. Namun tidak termanfaatkan.

Ditambahkan, dengan asupan cara oral, maka penderita tidak perlu operasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini