Sedang perwakilan dalam negeri dari Kota Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, Kota Balikpapan, Kabupaten Sleman, Kabupaten Salatiga, Kota Jogjakarta, dan tuan rumah Surabaya.
Masih kata Risma, digelarnya festival lintas budaya ini supaya seluruh dunia mengetahui bahwa Kota Pahlawan merupakan kota yang aman dan nyaman.
Dengan demikian, Kota Pahlawan sangat cocok menjadi etalase budaya baik dari dalam maupun luar negeri.
Dia berharap, momen ini dapat dimanfaatkan publik Surabaya untuk menambah pengetahuan akan budaya.
Apalagi, para delegasi dari sejumlah negara dan daerah akan berada di Surabaya hingga 18 Agustus.
Mereka juga dijadwalkan mengikuti upacara peringatan kemerdekaan RI di Balai Kota pada 17 Agustus mendatang.
"Nanti, mereka ini akan kami ajak juga ke beberapa wisata di Surabaya. Seperti kampung Bung Karno, Wr Supratman, kampung lawas, kampung Pak Ruslan Abdul Gani, dan beberapa museum yang ada di Surabaya," jelas mantan Kepala DKP Kota Surabaya ini.
Seorang peserta dari Xianmen, China, Zeng Xue Wen mengapresiasi festival lintas budaya yang dikemas menarik.
Ia beserta kesepuluh rekannya pun membawa beberapa kegiatan tradisional China sebagai perkenalan budaya ke masyarakat umum.
Kami mengikuti kegiatan lintas budaya ini juga sebagai peringatan sepuluh tahun kerja sama Surabaya dan Xianmen.
Nantinya, kami akan menampilkan drama Kaociaxi (pertunjukan karakter atau peran), nyanyian opera kecaixi, tarian dua putri Xinjiang, serta tarian gadis Istana Dinasti Han da Tang, katanya.