Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Masyarakat Kota Bandung diminta mewaspadai penyakit demam berdarah dengue meski saat ini sedang musim kemarau.
Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut masih terbilang tinggi pada musim kemarau.
"Seharusnya kalau musim kemarau itu kasusnya rendah ketimbang pada musim hujan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanegara, di kantornya, Senin (29/8/2016).
Dari Januari sampai Agustus rata-rata ada 200 kasus setiap bulannya. Sedangkan Juli sampai Agustus angka kasus di bawah 200. Capaian kasus tersebut tidak termasuk kejadian luar biasa (KLB).
"Jadi tidak ada peningkatan, cuman angka kasusnya stabil. Normalnya angkanya 200-250 kasus setiap bulannya," terang Ahyani.
Untuk wilayah endemis DBD, Ahyani mengatakan, tersebar di seluruh kecamatan di Kota Bandung. Jika wilayah Bandung Raya mengalami peningkatan kasus, hal tersebut juga berdampak bagi Kota Bandung.
"Semua kecamatan terbuka, di Bandung, orang-orang naik angkot dari mana-mana. Di Sekolah saja, satu kelas anaknya dari mana-mana, orang bekerja dimana," kata Ahyani.