Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM JOGJA - Stasiun diharapkan bukan hanya sebagai tempat orang datang dan pergi tapi juga bisa menjadi pusat aktifitas masyarakat, apalagi Stasiun Tugu Yogyakarta adalah salah satu warisan budaya yang memiliki nilai historis yang panjang.
Hal tersebut diungkapkan Executive Vice President PT KAI DAOP 6 Hendy Helmy seusai Stasiun Tugu menjadi tempat berlangsungnya acara nikah gratis di kereta Selasa (6/9/2016)
"Kita sangat apreciate dengan ide-ide penyelenggara ini bagus sekali sebagai bagian dari kegiatan di Stasiun Tugu ini," ujarnya.
Dia juga mempersilahkan apabila akan ada pihak yang akan menyelenggarakan acara serupa, bukan hanya di Stasiun Tugu namun juga stasiun lain yang ada di wilayah miliki PT KAI Daop 6.
Sementara itu untuk mewujudkan Stasiun Tugu yang nyaman untuk berbagai macam kegiatan itu pula pihaknya akan menata stasiun tersebut termasuk penataan PKL yang ada di sisi selatan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Pihaknya juga mengaku sudah bertemu dengan pihak keraton Yogyakarta guna mencarikan tempat sementara untuk merelokasi PKL selama penataan.
"Kita sudah bertemu Gusti Hadi (GBPH Hadiwinoto, Penghageng Panitikismo Kraton Yogyakarta) untuk meminta tempat itu dan sudah ada," ujarnya.
"Nanti sementara kita bangun mereka kita berikan tempat di sana, kalau sudah jadi kita berikan tempat di sini di kios yang sudah bagus," tambah Hendy.
Dia menargetkan proses revitalisasi berupa pembangunan kios tersebut dapat selesai akhir tahun ini sehingga kemudian bisa digunakan sekitar 120 orang pedagang yang selama ini berjualan di sisi selatan Stasiun Tugu Yogyakarta. (*)