Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Anggota Komisi III DPR RI, Raden Muhammad Syafi'i mengatakan, paham radikal itu bukan paham masyarakat.
Menurut Syafi'i, ada beberapa alasan kenapa paham radikalisme ini tumbuh subur di Indonesia.
"Paham radikal itu tidak tumbuh dan berkembang akibat gesekan masyarakat. Paham radikalisme yang mengarah pada terorisme muncul akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah," kata pria yang akrab disapa Romo ini di hadapan Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius, Rabu (7/9/2016).
Menurut Romo, orang-orang yang memiliki paham radikalisme yang menjurus pada terorisme beranggapan, pemerintah gagal menghadirkan keadilan.
Sehingga, kata Romo, para terorisme ini bertindak sendiri dengan dalih menegakkan keadilan dengan caranya sendiri.
"Inilah kenapa terorisme itu masih muncul di tengah-tengah kita. Karena mereka masih beranggapan negara belum hadir memberikan keadilan kepada masyarakat," ungkap Romo.
Dalam kesempatan ini, Romo juga mengajak semua pihak untuk sama-sama melakukan pengawasan terhadap perkembangan terorisme.
Kata dia, tiap orangtua juga harus mengawasi kegiatan anak-anaknya.
"Teroris ini bukan bakteri yang bisa diobati dengan antibiotik. Teroris ini virus yang harus dilawan dengan imunisasi," kata Romo.(ray/tribun-medan.com)