Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda menghimbau kepada warga Samarinda untuk mewaspadai terjadinya musibah longsor.
Pasalnya, curah hujan yang cukup tinggai dan sulit untuk diprediksi, longsor bisa terjadi kapan saja.
Nanang Arifin, dari Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Samarinda, mengatakan kawasan Samarinda Utara dan Samarinda Ulu menjadi kawasan yang paling rawan terjadinya musibah longsor.
Parahnya, lokasi yang menjadi rawan itu berada di antara pemukiman padat penduduk.
"Samarinda Utara dan Samarinda Ulu jadi yang paling rawan. Terlebih lokasinya berada sekitar kawasan padat penduduk," ucapnya saat ditemui di Kantor BPBD Kota Samarinda, Jalan Mulawarman, Kamis (8/9/2016).
Ia mengatakan ada 20 kelurahan dari 9 kecamatan yang menjadi kawasan rawan terjadinya longsor, bahkan di satu kelurahan terdapat lebih dari dua titik rawan tanah longsor.
"Rata-rata titik rawan longsor mendekati pemukiman, fasiltas umum, lahan pertanian, serta beberapa titik dilahan kosong. Ini harus diantisipasi oleh masyarakat, kalau bisa jangan bermukim dikawasan tebing yang tanahnya labil," tuturnya.
Kendati demikian, dari tahun ketahun terdapat pengurangan jumlah titik rawan longsor, karena terdapat beberapa bukti yang telah diratakan.
Tahun lalu saja, hanya terhadap 14 kali kejadian tanah longsor, sedangkan tahun baru 2 kali kejadian.
"Tentunya kita semua berharap agar musibah di Samarinda tidak terjadi. Warga juga harus lakukan penghijauan dan turut dalam pelerstarian lingkungan," tutupnya.