TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama satu periode menjabat Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep), Lania Laosa menerima lima piagam penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPKRI), setiap tahun berturut-turut.
Pemberian Penghargaan WTP bukan tanpa sebab. Penghargaan itu diberikan kepada pemerintahan yang dinilai bersih dan objektif.
“Alhamdulilah, penghargaan ini saya terima. Penghargaan ini tidak terlepas dari bersatunya masyarakat Bangkep dan tentunya selalu mengingatkan pada para pemimpin agar selalu berjalan di dalam koridor pemerintahan sesuai amanat Undang-Undang,” ungkap Lania Laosa saat dihubungi, Sabtu (10/9).
Diakui Lania, untuk mendapatkan WTP tersebut memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, melainkan harus memperlihatkan kerja real sesuai kondisi pemerintahan dan tidak dibuat-buat.
“Jangankan lima kali, satu kali pun sulit untuk mendapatkan piagam penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK. Apabila jika kondisi real dilapangannya tidak sesuai, atau jauh dari hasil pemeriksaan BPK,” katanya.
Atas prestasinya itu, Lania senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan YME atas anugrah yang diberikan terhadap Pemerintah Bangkep.
Menurutnya selama lima tahun menjabat Bupati Bangkep, tiap tahun tidak pernah absen dan selalu mendapatkan piagam penghargaan WTP dari BPK.
“Dengan menerima WTP dari BPK ini, Pemerintah Bangkep atau selama saya menjabat Bupati selalu berada dalam koridor yang benar dan tidak bertentangan dengan hukum,” ujar Lania.
Sementara itu, menanggapi rumor tentang adanya pernyataan salah saorang warga Bangkep di sosial media yang menyebut Bupati Bangkep menyuap BPK untuk mendapatkan WTP , Lania hanya menjawab dengan senyuman.
Yang penting, berdasarka hasil pemeriksaan dan Penilaian BPK, Pemerintah Bangkep layak untuk menerima piagam penghargaan WTP selama lima tahun berturut-turut.
“Jika BPK bisa disuap, sudah pasti semua pemeritahan di Indonesia akan mendapatkan WTP, tidak hanya Pemerintahan Bangkep,” seloroh Lania.