Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Heru Handoko (28), pengedar sabu yang dituding terlibat aksi pembunuhan kuli bangunan bernama Susanto alias Sisu (41) mengaku sengaja kabur dari rumahnya di Jl Pembinaan Gang Mufakat, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan bukan karena menghindari persoalan hukum.
Kata Heru, ia kabur karena nikah lagi dengan wanita lain.
"Jadi gini bang, setelah kejadian penyiraman soda api terhadap Susanto itu sebenarnya saya masih di rumah. Lalu, beberapa hari kemudian saya nikah lagi. Karena enggak mau ketahuan isteri pertama, ya saya kabur sama isteri kedua," ungkap Heru di Polresta Medan, Sabtu (10/9/2016).
Pria berambut ikal ini mengatakan, sekembalinya ia ke rumah, dirinya pun kaget dituduh terlibat pembunuhan.
Padahal, kata Heru, ia sama sekali tak mengetahui aksi pembunuhan itu.
"Kalau saya diutuduh pemain sabu, itu saya akui. Tapi kalau dituduh ikut bunuh, mana terima saya bang," katanya.
Saat digerebek Satuan Reserse Narkoba Polresta Medan di kediamannya, Heru sempat kabur. Disinggung mengenai hal itu, pria bertatto ini kembali membela diri.
"Namanya berhubungan dengan narkoba ini siapa yang enggak takut bang. Mau ditangkap, ya saya lari lah. Itukan wajar bang. Tapi saya bukan lari karena terlibat pembunuhan," ungkapnya.
Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto memastikan bahwa Heru adalah otak pelaku pembunuhan Susanto.
Tersangka menyuruh rekannya bernama Simon untuk menyiramkan cairan soda api ke wajah korban.
"Menurut penuturan Simon, ia diperintahkan oleh tersangka Heru. Saat ini, Simon sudah divonis tiga tahun penjara," ungkap Mardiaz.(ray/tribun-medan.com)