Dia hanya pergi dengan membawa kemeja putih, celana hitam, peci, dan tas kecil saja. ”Pokoknya jauh dari gambaran orang yang mau haji,” katanya.
Serasa tak masuk akal. KasriN bisa begitu cepat sampai ke Mekah, mendahului rekan-rekan jamaah lainnya dalam satu 'kloter" kala itu.
Kepala Desa (Kades) Kalitengah, Kecamatan Pancur, Ansori yang juga kerabat dari Kasrin, menuturkan malam itu, Selasa (23/8/2016) dirinyalah yang mengantarkan Kasrin ke Masjid Lasem.
”Berangkat dari rumah sekitar pukul 21.00 WIB. Waktu itu, menantunya yang mau mengantar. Namun karena ada halangan, tidak jadi. Akhirnya saya yang mengantar,” terangnya.
Sambil terus menahan rasa heran karena tidak percaya Kasrin yang masih pakdenya itu berangkat haji, Ansori terus mendampingi Kasrin hingga di Masjid Lasem.
Bahkan tas kecil milik Kasrin, dibawa olehnya. ”Waktu menunggu keberangkatan rombongan, tiba-tiba perut saya mules."
"Saya lantas minta kerabat saya lainnya bernama Lutfi, untuk menunggu pakde. Hanya saja, saat bersama Lutfi itu, pakde bilang akan keluar masjid."
"Alasannya beli rokok. Waktu dibuntuti Lutfi, tiba-tiba saja Pakde Kasrin sudah tidak ada. Dia menghilang begitu saja,” paparnya.
Saat sedang mencari Kasrin itulah, Ansori diberitahu bahwa orang yang dicarinya ada di bagian selatan Masjid Lasem.
Tidak lama dicari ke lokasi tersebut, ada yang mengatakan jika Kasrin sudah naik bus rombongan haji asal Kecamatan Kragan/Sarang.
Dia terlihat duduk di belakang sopir. Bahkan sempat melambaikan tangan berpamitan.
Keanehan lain muncul, karena sekitar pukul 23.00 WIB, Kasrin diketahui menelepon keluarganya dan mengatakan sudah sampai di Gedung Haji Rembang, tempat jamaah haji berkumpul.
Dia bilang siap untuk diberangkatkan ke Asrama Haji Donohudan Solo. Padahal, saat itu rombongan haji dari Masjid Lasem belum berangkat.
”Soalnya, pemberangkatan haji malam itu memang akan dilakukan pukul 01.30 WIB,” kata Ansori.