Laporan Wartawan Tribun Jabar, Jihad Akbar
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tukul Suhardi (50) terbaring di ranjang kamar Rumah Sakit Bhayangkara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Matanya terpejam, mengerang kesakitan.
Istri dan dua putrinya terlihat beberapa kali menenangkan Tukul. Tiga tulang rusuk dan tulang hidungnya patah setelah dikeroyok sejumlah orang tak dikenal.
Wajah pria paruh baya itu membekas luka lebam. Tukul menjadi korban salah sasaran. Ia dikeroyok di rumah di Dalangan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Rabu (14/9/2016) pukul 03.30 WIB. Tanpa dasar pengeroyok menuduhnya mencuri kambing.
"Bapak masih trauma, setiap ada orang yang datang dia kebingungan karena mungkin masih trauma," ujar Retno Wulandari (31), putri Tukul kepada Tribun Jogja, Kamis (15/9/2016).
Pengeroyokan bermula saat rumah Tukul didatangi oleh sejumlah orang. Para pelaku mengetok pintu utama di pagi buta.
Istri Tukul yang terbangun lantas mencoba membuka pintu sedikit dan menanyakan keperluan sejumlah orang tersebut.
Dikira Teman
Para pelaku mengatakan ingin bertemu Tukul. Sang istri selanjutnya memanggil Tukul, sebab mengira pelaku yang berjumlah 10 orang adalah temannya.
Tukul pun bangun tidur dan masih menggunakan sarung dan kaus saat menemui tamu tak dikenal itu. Saat membuka pintu rumah itu tanpa basa basi pelaku langsung memukuli Tukul.
"Bapak langsung dihajar. Ada yang pakai batako sama pakai balok kayu," terang dia.
Saat itu para pelaku menuduh Tukul telah mencuri kambing milik juragan kambing warga Purwomartani, Kalasan. Pelaku meminta Tukul mengakui perbuatan tersebut.
"Padahal bapak itu tidak pernah mencuri," tambah Retno.
Para pelaku tidak hanya memukuli Tukul saja. Mereka merusak perabotan yang ada di ruang tamu rumah Tukul.