Edy mengataan dari 80 anggotanya kini sapi perah yang berhasil dikembangkan mencapai 650 ekor. Melalui koperasi ini pula, Edy bersama rekan-rekan peternak lainnya telah menjadi salah satu pemasok susu segar bagi perusahaan Nestle.
Koperasi sendiri mengambil susu dari peternak dengan harga standar perliternya Rp 4700. Sementara susu dijual ke Nestle sesuai dengan grade yang ditentukan oleh perusahaan yakni grade 1-4.
Untuk grade 1 atau grade tertinggi harganya sebesar Rp. 5200/ liter, selanjutnya untuk setiap penurun grade harga dikurangi Rp. 200 perliternya.
"Selain itu, peternak sapi perah juga menjual susu secara langsung kepada konsumen seharga Rp 10 ribu per liter," katnya.
Koperasi ini juga memproduksi susu segar yang dijual dalam kemasan gelas plastik ukuran 240 ml. Susu sapi ini juga sudah mulai diolah menjadi permen susu.
Beternak sapi perah memiliki keuntungan ekonomis yang lebih tinggi dari pada sapi potong. Harga sapi perah terus naik. Kini, harga sapi perah bunting (hamil) per ekor Rp23 juta, padahal beberapa tahun lalu hanya Rp10 juta.
"Harganya tidak pernah turun. Peternak juga mendapatkan keuntungan dari susu dan dari anakan sapi yang bisa dijual," imbuhnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pemkab terus mendorong kemajuan peternakan sapi perah di Banyuwangi. Salah satunya dengan melengkapi infrastruktur pendukung produksi susu sapi.
"Tahun depan kami akan memenuhi permintaan mesin pendingin (cooler) bagi kelompok peternak untuk menjaga kualitas susu sebelum didistribusikan," kata Anas.
Anas meminta pada petani untuk mulai berpikir lebih kreatif dengan lebih mengembangkan pengolahan pasca produksi.
Menurut Anas, peternak yang bisa mengolah susu menjadi produk makanan akan jauh lebih menguntungkan.
Seperti mengolahnya menjadi permen, atau membuat lulur yag berbahan susu sapi.
"Saya menginginkan agar peternak ini tidak menjual susu segar saja, namun diolah agar susu mempunyai nilai tambahn" kata Anas.
Seperti roti susu, tentu lebih mahal daripada susu segar yang belum diolah. Bahkan menurut Anas, Dinas Peternakan akan ditambah anggarannya untuk pengiriman peternak agar bisa mengikuti pelatihan pengolahan susu supaya nambah ilmunya.
Di Banyuwangi terdapat 200 lebih peternak sapi perah dengan populasi sapinya mencapai sejumlah 1200. Sebagian besar sapi perah yang berkembang di Banyuwangi adalah jenis Friesian Holstein (FH). (surya/haorrahman)