Motif dalam pembunuhan ini, dilatari ketakutan tersangka terhadap kedua korban.
Karena korban Ismail dan Abdul Gani adalah mantan koordinator pengepul uang yang akan digandakan oleh tersangka.
Sebagai pengepul, mereka bertanggung jawab terhadap uang orang lain yang dibawa untuk digandakan.
"Setelah korban tahu jika uangnya tidak cair, korban yang diangkat sebagai sultan akan mengungkap dan dilaporkan ke polisi."
"Tapi korban ditawari uang Rp 20 miliar oleh tersangka. Nyatanya kedua korban dibunuh," ujar kapolda.
Tersangka yang dicurigai sebagai otak pembunuhan, bakal dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman paling ringan 15 tahun dan paling berat seumur hidup.
"Tersangka terlibat pembunuhan direncanakan dan terbukti turut serta menghilangkan nyawa, karena dia swbagai leader," jelasnya.
Apakah ada indikasi korban lain yang dibunuh selain kedua korban? tanya Surya.
"Itu masih dikembangkan. Di Jatim kan banyak mayat Mr X yang ditemukan," paparnya.
Apakah penyidik juga akan menggali lokasi di sekitar Padepokan Kanjeng Dimas untuk mencari korban lain yang dimungkinkan di kubur disitu?
"Segala kemungkinan yang ada akan kami lakukan. Termasuk menggali di sekitar padepokan. Kan masih banyak barang bukti yang belum diambil."
"Termasuk bunker-bunker yang ada di padepokan. Lokasi di sekitar padepokan, jelas kapolda sudah di police line dan dijaga oleh petugas," jelasnya.
Dalam pemeriksaan terungkap, ada indikasi uang yang nota bene digandakan disimpan tersangka ke salah seorang di Jakarta.
Jumlah uang yang ada itu diakui Irjen anton cukup fatastis yakni Rp 1 triliun.