TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Sungai Sembakung di wilayah perbatasan Kecamatan Sembakung dan Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, beberapa hari terakhir mengalami kenaikan permukaan air.
Meski sempat merendam beberapa desa, namun kejadian itu belum dikategorikan banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Nunukan Muhammad Amin mengatakan, kenaikan air sungai Sembakung disebabkan curah hujan cukup tinggi di daerah hulu sungai yang berada di Malaysia.
Rumah-rumah warga di daerah Binter tergenang air, bukan hanya karena sungai meluap, tetapi juga oleh air hujan.
Amin menambahkan, berdasarkan perkiraaan BMKG Kabupaten Nunukan, curah hujan cukup tinggi di wilayah hulu sungai terjadi antara Agustus hingga Oktober mendatang.
BPBD Kabupaten Nunukan meminta warga yang tinggal di bantaran sungai Sembakung mewaspadai banjir kiriman dari Malaysia.
“Tidak tertutup kemungkinan terjadi banjir mengingat curah hujan cukup tinggi di wilayah hulu Sungai Sembakung. Tingkatnya sudah waspada,” jelas Amin, Senin (26/9/2016).
Setiap tahun, beberapa kecamatan di wilayah perbatasan memang berpotensi mengalami banjir kiriman dari Malaysia.
Untuk mengantisipasi banjir yang terjadi hampir setiap tahun, mayoritas warga di perbatasan di Kecamatan Lumbis dan Kecamatan Sembakung mendirikan rumah dalam bentuk panggung. Mereka mampu bertahan meski ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter.
“Hari ini air mulai surut. Warga juga terbiasa dengan banjir, tetapi kita imbau mereka tetap waspada,” kata Amin.
PENULIS: SUKOCO