TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Ada momen mengharukan di balik tewasnya Abdul Gani yang diduga diotaki Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Begini kisahnya.
Sosok perempuan berbaju batik warna biru menunjukkan foto seorang laki-laki dari ponselnya.
"Ini suami saya Abdul Gani. Kami menikah pada Juni 2015," jelas perempuan yang bernama Erwin Hariyati seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (30/9/2016).
Kontributor Kompas.com Banyuwangi, Ira Rachmawati - Foto Erwin Hariyati bersama Abdul Ghani suaminya yang ditemukan tewas di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Abdul.Ghani adalah korban pembunuhan yanh diduga diotaki oleh Taat Pribadi, pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng
Abdul GaniĀ merupakan seorang korban pembunuhan yang diduga diotaki oleh Taat Pribadi, pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng yang berada di Probolinggo, Jawa Timur.
Sebelum ditemukan tewas di waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah, pada 14 April 2016, Abdul Ghani tinggal di Banyuwangi selama 3 hari.
Ada sebuah momen mengharukan sebelum akhirnya Abdul Gani ditemukan tak bernyawa.
Sebelum pulang, pengusaha asal Probolinggo tersebut sempat membasuh kaki ibu bapak mertuanya untuk meminta restu karena akan "perang" melawan Taat Pribadi.
"Waktu basuh kaki, suami saya bilang Pak, Bu, saya mau perang kalau saya masih selamat berarti Allah masih sayang saya."
"Kalau nggak selamat berarti saya harus menolong orang banyak," kata Erwin menirukan ucapan suaminya.
Sebuah pernyataan yang mengejutkan bagi keluarga.
Setelah itu, Erwin mengaku kehilangan kontak suaminya selama 2 hari.
Keluarga di Probolinggo juga sempat menghubungi Erwin untuk mencari Abdul Gani.
Ia kemudian mendengarkan kabar bahwa suaminya ditemukan tewas di waduk Gajah Mungkur Wonogiri.